KONTAN.CO.ID - Di awal tahun, ketika saya bertemu dengan beberapa analis, banyak dari mereka percaya saham di Indonesia tahun ini masih mampu naik. Walau tentu tidak akan bisa sebesar tahun-tahun sebelumnya, mengingat perekonomian dunia yang masih akan lesu. Gara-garanya, apalagi kalau bukan perang dagang Amerika dan China yang masih terus eyel-eyelan sampai sekarang belum ketahuan ujungnya. Tapi sampai saat ini, IHSG tidak mampu tumbuh. Di posisi per (4/12) bahkan masih selisih -1,32% dibandingkan penutupan tahun lalu. Apa mungkin karena perekonomian dunia yang benar-benar lesu? Kalau melihat kondisi pasar saham di negara lain, tesis itu rasanya menjadi sangat aneh. Pasar saham di negara-negara lain tidak seburuk di negeri kita. Lihat saja Dow Jones Industrial Average yang selalu dijadikan acuan kondisi pasar di negeri Paman Sam. Di akhir bulan lalu Dow Jones malah melejit membuat rekor baru sepanjang masa di 28.164. Indeks Hang Seng di Hong Kong, kawasan yang sudah berbulan-bulan dilanda demo besar, sampai Rabu (4/12) ternyata masih cukup kuat memberikan imbal hasil plus 0,84%.
MI Berbahaya?
KONTAN.CO.ID - Di awal tahun, ketika saya bertemu dengan beberapa analis, banyak dari mereka percaya saham di Indonesia tahun ini masih mampu naik. Walau tentu tidak akan bisa sebesar tahun-tahun sebelumnya, mengingat perekonomian dunia yang masih akan lesu. Gara-garanya, apalagi kalau bukan perang dagang Amerika dan China yang masih terus eyel-eyelan sampai sekarang belum ketahuan ujungnya. Tapi sampai saat ini, IHSG tidak mampu tumbuh. Di posisi per (4/12) bahkan masih selisih -1,32% dibandingkan penutupan tahun lalu. Apa mungkin karena perekonomian dunia yang benar-benar lesu? Kalau melihat kondisi pasar saham di negara lain, tesis itu rasanya menjadi sangat aneh. Pasar saham di negara-negara lain tidak seburuk di negeri kita. Lihat saja Dow Jones Industrial Average yang selalu dijadikan acuan kondisi pasar di negeri Paman Sam. Di akhir bulan lalu Dow Jones malah melejit membuat rekor baru sepanjang masa di 28.164. Indeks Hang Seng di Hong Kong, kawasan yang sudah berbulan-bulan dilanda demo besar, sampai Rabu (4/12) ternyata masih cukup kuat memberikan imbal hasil plus 0,84%.