MI dongkrak dana kelolaan reksadana



JAKARTA. Bisnis pengelolaan dana alias asset management masih menggiurkan. Total dana kelolaan sejumlah manajer investasi (MI) semakin gendut. Beberapa MI pun optimistis bisa mencapai target yang ditetapkan.

Ambil contoh, PT BNI Asset Management mampu menghimpun dana kelolaan sebesar Rp 8,5 triliun pada semester pertama 2014 atau meningkat 23% ketimbang akhir tahun lalu yakni Rp 6,9 triliun. 

Hanif Mantiq, Senior Fund Manager BNI Asset Management bilang, pertumbuhan tersebut karena kehadiran produk baru seperti reksadana terproteksi dan reksadana pasar uang dollar Amerika.  "Dua reksadana baru penjualannya cukup bagus yaitu reksadana USD money market dan proteksi," ujar Hanif kepada KONTAN, kemarin.


Tak cuma produk baru, kenaikan dana kelolaan BNI Asset Management juga didukung oleh kondisi ekonomi makro seperti inflasi tahunan menurun dan cadangan devisa naik. Ditambah lagi dengan moncernya pasar obligasi dan saham. "Ini semua mendukung pengelolaan reksadana," kata Hanif. Makanya, Hanif cukup yakin bisa mencapai target yang telah ditetapkan awal tahun ini yakni Rp 9 triliun. 

Sementara itu, dana kelolaan PT Panin Asset Management naik 4,81% menjadi Rp 11,11 triliun di semester pertama tahun ini dari Desember 2013 yakni Rp 10,6 triliun.

Meski tumbuh tipis, Ridwan Soetedja, Direktur Panin Asset Management yakin bisa memenuhi target dana kelolaan di tahun ini senilai Rp 14 triliun. Alasannya, hajatan pemilu sudah selesai sehingga pasar lebih kondusif. "Kami melihat sentimennya masih akan positif," kata Ridwan. 

PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) mematok target dana kelolaan hingga Rp 27 triliun di akhir tahun ini. Per Juni lalu, jumlah dana kelolaan MMI mencapai Rp 22 triliun atau naik 14% dibandingkan posisi akhir 2013 yang mencapai Rp 19,3 triliun. 

Untuk menggaet lebih banyak nasabah, selain menambah produk baru, MMI juga berupaya mendongkrak kinerja produk mereka. "Kami akan lihat mana saham yang bisa menghasilkan kinerja yang baik," kata Wendi Isnandar, Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi.

Sasar luar Pulau Jawa

Demi mencapai target dana kelolaan, BNI Asset Management meluncurkan produk baru dan roadshow di sejumlah kota di luar Pulau Jawa. Program ini sudah dilakukan di Manado.  

BNI Asset Management juga akan melakukan roadshow ke sejumlah kota di Sumatera dan Sulawesi. "Ini merupakan program untuk mengenalkan reksadana agar bisa menarik investor lebih banyak dari segmen institusi," jelas Hanif.

Sedendang seirama dengan BNI Asset Management, Panin melakukan penetrasi pasar di luar Jawa. Salah satu kota yang kontribusinya cukup besar bagi penjualan reksadana adalah Medan.

Untuk memperkuat distribusi produk, Panin Asset Management akan bekerja sama dengan Panin Sekuritas  membuka cabang baru di luar Jawa. "Semoga akhir tahun ini sudah bisa terealisasi," imbuh Ridwan.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie