JAKARTA. Belakangan, pasar finansial global masih bergerak liar sehingga menyebabkan investor enggan berinvestasi. Itu sebabnya, beberapa Manajer Investasi (MI) berupaya keras menarik minat pemilik modal untuk menanamkan dananya.Misalnya saja, sejumlah MI telah mengemas produk reksadananya dengan tambahan layanan investasi lain. Seperti yang dilakukan oleh BNI Asset Management yang bekerja sama dengan PT Sun Life Financial Indonesia. Pada Mei lalu, dua perusahaan ini baru saja menelurkan produk BNI-AM Dana Terencana, yaitu produk reksadana campuran yang juga memberikan manfaat asuransi jiwa. Direktur Utama PT BNI Asset Management, Idhamsyah Runizam menjelaskan, tujuan diluncurkannya produk ini adalah dalam rangka menyulut minat berinvestasi kepada nasabah di tengah kondisi pasar yang bergerak fluktuatif dan rentan dengan isu -isu global. "Dengan memberikan bonus asuransi jiwa, maka hal itu dapat memberikan gambaran dan rangsangan bagi investor untuk berani menanam modal untuk periode jangka panjang," kata Idhamsyah kepada KONTAN, Senin (18/6). Tentunya, hal ini juga sudah mempertimbangkan kondisi makro domestik Indonesia yang masih bagus untuk ke depannya.Kata Idhamsyah, strategi memberikan tambahan bonus asuransi tersebut cukup berhasil menarik minat nasabah ritel akan produk anyar ini. "Sampai saat ini, dalam beberapa minggu saja, dana kelolaan BNI-AM Dana Terencana sudah mencapai Rp 160 miliar," imbuhnya. Bahkan, Idhamsyah optimistis, sampai akhir tahun pihaknya bisa mengantongi Rp 2 triliun, khusus untuk produk ini saja.Dia menuturkan semenjak MI BNI-AM sudah mencium pasar saham akan anjlok dan sebagai strategi portfolio produknya, pihaknya mengurangi proporsi saham di produk tersebut menjadi hanya 20%. "Saat ini dana kelolaan nasabah masih kami taruh di deposito. Nanti, kalau pasar naik kembali, baru kami akan mulai beli saham," jelas Idhamsyah.Menurut dia, itulah mengapa BNI-AM mengambil bentuk reksadana berjenis campuran, karena bisa disesuaikan dengan keadaan pasar yang cenderung volatil. Dia menargetkan, produknya bisa mememberikan return 12%-13% sampai akhir tahun nanti. Idealnya, produk BNI-AM Dana Terencana ini ditujukan untuk masa investasi selama lima tahun. Dalam periode tersebut, pihaknya memprediksikan return yang dicapai bisa 120%.Selain itu, ada pula Bank CIMB Niaga yang meluncurkan layanan berinvestasi di reksadana dan tabungan berkala dengan bunga kompetitif. Melalui produk ini, nasabah juga akan mendapatkan perlindungan asuransi jiwa. Nah, produk ini dikenal dengan nama CIMB Niaga Regular Invesment Saving Plan plus Insurance Benefit (CRISP Plus).
MI gencar tawarkan produk investasi plus asuransi
JAKARTA. Belakangan, pasar finansial global masih bergerak liar sehingga menyebabkan investor enggan berinvestasi. Itu sebabnya, beberapa Manajer Investasi (MI) berupaya keras menarik minat pemilik modal untuk menanamkan dananya.Misalnya saja, sejumlah MI telah mengemas produk reksadananya dengan tambahan layanan investasi lain. Seperti yang dilakukan oleh BNI Asset Management yang bekerja sama dengan PT Sun Life Financial Indonesia. Pada Mei lalu, dua perusahaan ini baru saja menelurkan produk BNI-AM Dana Terencana, yaitu produk reksadana campuran yang juga memberikan manfaat asuransi jiwa. Direktur Utama PT BNI Asset Management, Idhamsyah Runizam menjelaskan, tujuan diluncurkannya produk ini adalah dalam rangka menyulut minat berinvestasi kepada nasabah di tengah kondisi pasar yang bergerak fluktuatif dan rentan dengan isu -isu global. "Dengan memberikan bonus asuransi jiwa, maka hal itu dapat memberikan gambaran dan rangsangan bagi investor untuk berani menanam modal untuk periode jangka panjang," kata Idhamsyah kepada KONTAN, Senin (18/6). Tentunya, hal ini juga sudah mempertimbangkan kondisi makro domestik Indonesia yang masih bagus untuk ke depannya.Kata Idhamsyah, strategi memberikan tambahan bonus asuransi tersebut cukup berhasil menarik minat nasabah ritel akan produk anyar ini. "Sampai saat ini, dalam beberapa minggu saja, dana kelolaan BNI-AM Dana Terencana sudah mencapai Rp 160 miliar," imbuhnya. Bahkan, Idhamsyah optimistis, sampai akhir tahun pihaknya bisa mengantongi Rp 2 triliun, khusus untuk produk ini saja.Dia menuturkan semenjak MI BNI-AM sudah mencium pasar saham akan anjlok dan sebagai strategi portfolio produknya, pihaknya mengurangi proporsi saham di produk tersebut menjadi hanya 20%. "Saat ini dana kelolaan nasabah masih kami taruh di deposito. Nanti, kalau pasar naik kembali, baru kami akan mulai beli saham," jelas Idhamsyah.Menurut dia, itulah mengapa BNI-AM mengambil bentuk reksadana berjenis campuran, karena bisa disesuaikan dengan keadaan pasar yang cenderung volatil. Dia menargetkan, produknya bisa mememberikan return 12%-13% sampai akhir tahun nanti. Idealnya, produk BNI-AM Dana Terencana ini ditujukan untuk masa investasi selama lima tahun. Dalam periode tersebut, pihaknya memprediksikan return yang dicapai bisa 120%.Selain itu, ada pula Bank CIMB Niaga yang meluncurkan layanan berinvestasi di reksadana dan tabungan berkala dengan bunga kompetitif. Melalui produk ini, nasabah juga akan mendapatkan perlindungan asuransi jiwa. Nah, produk ini dikenal dengan nama CIMB Niaga Regular Invesment Saving Plan plus Insurance Benefit (CRISP Plus).