JAKARTA. Kebutuhan instrumen investasi berupa reksadana terproteksi semakin meningkat. Data Infovesta Utama memperlihatkan, pada akhir Februari, jumlah reksadana terproteksi mencapai 525 produk, meningkat 2,54% dari akhir 2016.Dana kelolaan reksadana terproteksi pun tumbuh 2,83% menjadi Rp 90,70 triliun dari Rp 88,20 triliun di akhir 2016.Wawan Hendrayana, Senior Research & Investment Analyst Infovesta Utama, mengatakan, ada penambahan 47 produk reksadana secara total sejak akhir tahun 2016 hingga akhir Februari 2017.Dari jumlah tersebut, penambahan produk reksadana terproteksi paling banyak yakni sebanyak 13 produk. Pada periode tersebut, reksadana saham bertambah enam produk. Lalu reksadana pendapatan tetap bertambah 10 produk dan reksadana campuran satu produk (lihat tabel).
MI gencar terbitkan reksadana terproteksi
JAKARTA. Kebutuhan instrumen investasi berupa reksadana terproteksi semakin meningkat. Data Infovesta Utama memperlihatkan, pada akhir Februari, jumlah reksadana terproteksi mencapai 525 produk, meningkat 2,54% dari akhir 2016.Dana kelolaan reksadana terproteksi pun tumbuh 2,83% menjadi Rp 90,70 triliun dari Rp 88,20 triliun di akhir 2016.Wawan Hendrayana, Senior Research & Investment Analyst Infovesta Utama, mengatakan, ada penambahan 47 produk reksadana secara total sejak akhir tahun 2016 hingga akhir Februari 2017.Dari jumlah tersebut, penambahan produk reksadana terproteksi paling banyak yakni sebanyak 13 produk. Pada periode tersebut, reksadana saham bertambah enam produk. Lalu reksadana pendapatan tetap bertambah 10 produk dan reksadana campuran satu produk (lihat tabel).