Mi instan termasuk produk FMCG yang paling banyak dipilih konsumen Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kantar Indonesia, Worldpanel Division baru saja merilis publikasi terbaru bertajuk Brand Footprint Indonesia 2021. Brand Footprint adalah studi tahunan Kantar yang mengukur merek mana yang paling dipilih oleh konsumen.

Mengutip keterangan tertulis yang dirilis pada Kamis (17/6), Brand Footprint meliputi lima sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG), yakni makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh.

Venu Madhav, General Manager Kantar Indonesia, Worldpanel Division menyebut, lima kategori produk FMCG yang paling banyak dipilih konsumen adalah mie instan, biskuit, kopi instan, deterjen, dan penyedap rasa memiliki keterikatan tersendiri dengan konsumen di Indonesia.


"Hal ini terlihat dari presentase jumlah konsumen yang membeli kategori-kategori tersebut setidaknya mencapai 95% atau dalam kata lain, 95 dari 100 rumah tangga di Indonesia pernah membeli produk dari kategori tersebut," sebut Venu.

Baca Juga: Penjualan mulai naik, kinerja keuangan emiten ritel ikut membaik

Dia melanjutkan, sektor makanan tercatat mendominasi 10 peringkat teratas, dan juga mendominasi peringkat 10 besar merek-merek yang bertumbuh pesat pada tahun 2020. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan pandemi yang membuat konsumen lebih banyak beraktivitas di rumah, termasuk memasak dan makan di rumah.

Dan Indomie disebut masih terus menjadi merek pilihan nomor satu bagi konsumen di Indonesia dan juga memegang posisi yang kuat di tingkat global, yakni di posisi ke-7 Global Brand Footprint 2021.

"Indomie menjadi pilihan bagi rumah tangga sebagai asupan makanan yang cepat dan rasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia dan juga negara lain," uja Venu.

Sementara itu, merek-merek bumbu masak seperti Sasa, Masako, Royco, dan Bango menjadi pilihan teratas bagi konsumen Indonesia sepanjang tahun 2020 sebagai penunjang kegiatan memasak dari rumah yang semakin populer di masa pandemi ini.

Dengan adanya pandemi Covid-19 di tahun 2020, preferensi masyarakat di sektor perawatan rumah dan sektor perawatan tubuh menunjukkan tren yang positif, terutama bagi produk-produk yang menawarkan perlindungan dari sisi kesehatan dan kebersihan.

Venu menyebutkan, Ekonomi merupakan salah satu merek perawatan rumah tangga yang tumbuh paling pesat di antara merek-merek yang berhasil menempati peringkat 20 besar.

"Ekonomi menawarkan perlindungan ekstra bagi keluarga dalam hal kebersihan dan juga menawarkan harga yang terjangkau," kata Venu.

Bermain di beberapa kategori juga disebut merupakan salah satu strategi merek untuk memiliki kesadaran merek dan basis konsumen yang kuat. Beberapa merek seperti Lifebuoy (di posisi ke-8), Frisian Flag (di posisi ke-9), and Indofood (di posisi ke-12) mengamankan posisi mereka dalam peringkat 20 besar dengan bermain di beberapa kategori di sektor masing-masing.

Commercial Director Kantar Indonesia, Worldpanel Division Adisti Bramanti menjelaskan, merek-merek diurutkan berdasarkan Consumer Reach Point (CRP). CRP merupakan matriks yang mengkalkulasikan jumlah rumah tangga yang membeli merek tertentu (penetrasi) dengan berapa kali merek tersebut dibeli (pilihan konsumen).

"Untuk meningkatkan CRP dalam keadaan yang fluktuatif di masa pandemi, tentunya dibutuhkan strategi yang adaptif terhadap konsumennya. baik dari segi preferensi kegunaan dan manfaat produk, ketersediaan produk di tempat perbelanjaan, kesesuaian harga dan ukuran kemasan, ekspansi produk ke kategori lainnya, dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli merek Anda," jelas Adisti.

Peringkat Brand Footprint Indonesia tahun ini mencakup 97% dari total rumah tangga baik di kota besar, kota kecil, dan daerah lainnya yang merepresentasikan 68 juta rumah tangga.

Selanjutnya: BTS Meal McD sukses besar, strategi pemasaran dengan bintang K-pop dianggap efektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat