JAKARTA. Selama beberapa hari terakhir, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif. Ini mendorong sejumlah manajer investasi (MI) mengubah strategi portofolio mereka pada aset dasar efek saham. IHSG pada Jumat (20/6) lalu berakhir di posisi 4.847,7, atau melemah 0,34% dibandingkan sehari sebelumnya. Jika dihitung dalam sebulan terakhir, IHSG terkoreksi 0,99%. Koreksi IHSG turut menekan kinerja produk reksadana yang berbasis saham. Salah satu indikator adalah terpangkasnya imbal hasil indeks reksadana saham versi Infovesta (IRDSH) per akhir pekan lalu sebesar 1,18% dibandingkan sebulan sebelumnya. Setidaknya ada dua jenis produk reksadana yang paling berpengaruh, yakni reksadana saham dan reksadana campuran. Yang paling signifikan adalah reksadana saham, sebab reksadana ini wajib menginvestasikan minimal 80% dana kelolaannya di efek saham. Sedangkan di produk campuran, maksimal penempatan portofolio pada efek saham sebesar 80% dari total dana kelolaan.
MI mengatur ulang isi reksadana saham
JAKARTA. Selama beberapa hari terakhir, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif. Ini mendorong sejumlah manajer investasi (MI) mengubah strategi portofolio mereka pada aset dasar efek saham. IHSG pada Jumat (20/6) lalu berakhir di posisi 4.847,7, atau melemah 0,34% dibandingkan sehari sebelumnya. Jika dihitung dalam sebulan terakhir, IHSG terkoreksi 0,99%. Koreksi IHSG turut menekan kinerja produk reksadana yang berbasis saham. Salah satu indikator adalah terpangkasnya imbal hasil indeks reksadana saham versi Infovesta (IRDSH) per akhir pekan lalu sebesar 1,18% dibandingkan sebulan sebelumnya. Setidaknya ada dua jenis produk reksadana yang paling berpengaruh, yakni reksadana saham dan reksadana campuran. Yang paling signifikan adalah reksadana saham, sebab reksadana ini wajib menginvestasikan minimal 80% dana kelolaannya di efek saham. Sedangkan di produk campuran, maksimal penempatan portofolio pada efek saham sebesar 80% dari total dana kelolaan.