KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para Manajer Investasi (MI) menyebut saat ini merupakan momen yang tepat bagi para investor yang ingin masuk ke instrumen reksadana pendapatan tetap. Pasalnya imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tengah berada dalam tren kenaikan seiring kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) akan terjadi lebih dari dua kali pada tahun ini. Namun para MI menuturkan saat ini tren yang terjadi adalah para investor tengah risk off seiring adanya pandemi corona. Sehingga dalam jangka pendek, harga akan turun karena investor keluar dari aset berisiko termasuk emerging markets bond dan equity. Head of Investment Avrist Asset Management (Avrist AM) Farash Farich menyebut ketika pandemi corona mereda, investor akan melihat valuasi pasar obligasi sangat menarik. Farash mencontohkan yield SUN 10 tahun saat ini spread-nya sudah 660 bps di atas yield US Treasury, padahal secara historis biasanya hanya sekitar 500 bps.
MI menilai saat ini merupakan momen paling tepat masuk reksadana pendapatan tetap
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para Manajer Investasi (MI) menyebut saat ini merupakan momen yang tepat bagi para investor yang ingin masuk ke instrumen reksadana pendapatan tetap. Pasalnya imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tengah berada dalam tren kenaikan seiring kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) akan terjadi lebih dari dua kali pada tahun ini. Namun para MI menuturkan saat ini tren yang terjadi adalah para investor tengah risk off seiring adanya pandemi corona. Sehingga dalam jangka pendek, harga akan turun karena investor keluar dari aset berisiko termasuk emerging markets bond dan equity. Head of Investment Avrist Asset Management (Avrist AM) Farash Farich menyebut ketika pandemi corona mereda, investor akan melihat valuasi pasar obligasi sangat menarik. Farash mencontohkan yield SUN 10 tahun saat ini spread-nya sudah 660 bps di atas yield US Treasury, padahal secara historis biasanya hanya sekitar 500 bps.