JAKARTA. Menyongsong tahun 2013, manajer investasi (MI) mulai merancang strategi memutar dana kelolaan reksadana masing-masing. Untuk reksadana saham, MI mengandalkan saham sektor perbankan untuk mengerek return di tahun depan. Direktur Utama Samuel Asset Management (SAM), Agus Yanuar, mengatakan, SAM akan memperbesar porsi saham perbankan menjadi 30% sebagai aset dasar produk reksadana saham yang dikelola tahun depan. Porsi tersebut lebih besar dibandingkan persentase di tahun ini, yaitu sekitar 20%. Menurut Agus, sektor perbankan masih menarik. Laporan keuangan kuartal ketiga 2012 memperlihatkan laba emiten perbankan masih tumbuh tinggi. Selain itu, sektor perbankan yang berbasis pada konsumsi domestik juga memiliki potensi tumbuh.
Tahun ini, saham-saham keuangan dalam Jakfin (Jakarta Stock Exchange Finance Index) hanya tumbuh 10%. Itu masih di bawah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 13,8%. Namun tahun depan, saham perbankan berpotensi outperformed. "Apabila IHSG tahun depan naik sebesar 15%, maka saham perbankan bisa tumbuh 20% bahkan lebih," tutur dia, Rabu (7/11). Perbankan pelat merah Sejumlah faktor menjadi pertimbangan SAM untuk menyasar sektor perbankan. Pertama, karena valuasi dan price to book value (PBV) saham sektor perbankan masih menarik. Kedua, penetrasi pasar perbankan masih rendah apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. "Artinya pasar yang belum digarap masih besar, hingga perbankan berpotensi tumbuh," ujar Agus. Dia memaparkan, SAM akan memilih saham perbankan dengan mempertimbangkan kondisi fundamental, valuasi harga serta likuiditas saham masing-masing emiten. Sejumlah saham bank yang menurut Agus masih menarik untuk dilirik adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Tahun depan, perusahaan menargetkan total dana kelolaan reksadana bisa mencapai Rp 1 triliun. Per akhir Oktober 2012, total dana kelolaan reksadana Samuel Asset Management Rp 700 miliar. "Dana kelolaan tahun ini meningkat dibandingkan dana kelolaan akhir tahun lalu yang sekitar Rp 500 miliar," tutur dia. Apabila ditambah dengan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD), maka total dana kelolaan Samuel Asset Management mencapai Rp 1,6 triliun per akhir Oktober 2012. Vice President and Head of Investment CIMB Principal Asset Management, Fadlul Imamsyah, mengatakan, CIMB juga mempertimbangkan untuk memperbesar porsi saham bank, tahun depan. Menurut Fadhlul, perbankan akan tumbuh seiring kontrak infrastruktur yang meningkat. Maklum, sektor infrastruktur merupakan pasar bagi kredit bank. CIMB Principal akan fokus ke saham-saham bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Alasan dia, bank BUMN memiliki porsi penyaluran kredit infrastruktur lebih besar daripada perbankan swasta. "Penempatan aset di saham sektor perbankan, tahun depan, sekitar 25% dari total aset reksadana saham perusahaan kami," ujar Fadlul. Direktur Utama Schroder Investment Management Indonesia, Michael Tjoajadi, juga mempertimbangkan untuk mengalokasikan dana kelolaan reksadana Schroder ke saham sektor perbankan pada tahun depan. Tidak hanya saham bank yang besar-besar saja yang akan disasar. "Namun banyak saham-saham bank berkapitalisasi menengah dan kecil yang berpeluang outperformed," tutur Michael. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini