KONTAN.CO.ID - DW. Legenda Jerman Michael Ballack mengatakan dia sebenarnya berharap DFB (Asosiasi Sepakbola Jerman) memecat Joachim Löw usai penampilan terburuk Jerman dalam ajang Piala Dunia sejak 1938. "Saya dan banyak orang terkejut ia bisa mempertahankan pekerjaannya," kata Ballack kepada DW. "Ia telah bekerja lama dengan tim dan kadang harus ada yang mengatakan bahwa ada hal-hal yang tidak berfungsi lagi." "Sebagai orang luar, saya berharap untuk kemajuan sepak bola Jerman, Löw mundur saat ada di puncak."
Mantan kapten Jerman, yang memenangkan 98 pertandingan selama 11 tahun karir internasional, merasa keputusan DFB belum dipertimbangkan secara baik-baik dan organisasi membutuhkan reformasi untuk meningkatkan akuntabilitas. "Kita harus memperhatikan hasil yang dicapai," kata Ballack, 42 tahun. "Hasil Piala Dunia sangat mengecewakan. Kita harus menganalisisnya, dan tidak hanya mengatakan 'kami akan menganalisisnya' padahal sebenarnya keputusan untuk mempertahankan pelatih telah diambil. Itu bukan hasil analisa yang benar." "Keputusan seperti ini tidak boleh hanya dibuat oleh satu orang. Harus ada lebih banyak orang di federasi Jerman dan struktur yang lebih baik," kata Ballack. "Masalah mentalitas"
Bagi Ballack, prestasi Jerman di Rusia adalah lebih merupakan masalah mental daripada penurunan kemampuan tim. Dia percaya bahwa hanya para pemain yang dapat menjelaskan mengapa mereka tampil begitu buruk begitu di Rusia. Padahal sebagian besar dari 23 pemain telah menjadi bagian dari tim yang memenangkan turnamen tersebut empat tahun sebelumnya. "Itu masalah mental, karena kualitas permainan tidak mungkin turun sedemikian banyaknya dalam empat tahun, sehingga tim tidak bisa melewati babak penyisihan grup," ujar Ballack. "Apa masalahnya? Hasrat, kegigihan, semangat berjuang, ada banyak spekulasi. Satu-satunya jawaban yang benar hanya bisa diberikan oleh para pemain itu sendiri." Ballack tidak mengkritik Löw yang setia dengan para pemain inti dari Piala Dunia 2014. Menurutnya itu "hal normal" dalam situasi seperti itu. Namun dia menambahkan bahwa Löw masih harus bertanggung jawab dan seharusnya bersikap profesional untuk mengambil keputusan yang tepat untuk masa depannya.
Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti