KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multistrada Arah Sarana Tbk (
MASA) atau Michelin Indonesia meyakini pasar ban di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan hingga akhir tahun nanti. President Director Michelin Indonesia Sai Banu Ramani menyampaikan, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi penjualan ban Michelin di Indonesia. Selain kondisi di dalam pasar ban itu sendiri yang terus berubah, terdapat pula faktor eksternal yang berdampak pada industri otomotif maupun ban. “Oleh karena itu, target penjualan ban kami akan menyesuaikan dengan kondisi pasar,” ujar dia, Senin (25/9).
Sai menyebut, permintaan konsumen terhadap seluruh merek ban MASA, seperti Michelin, Corsa, BF Goodrich, dan Uniroyal masih cukup positif sepanjang 2023. Hal ini mencerminkan penerimaan yang baik terhadap kualitas dan kinerja ban yang diproduksi perusahaan tersebut.
Baca Juga: Pasar Ekspor Masih Menjanjikan, Ini Strategi Multistrada Arah Sarana (MASA) Terkait BF Goodrich, belum lama ini Michelin Indonesia memperkenalkan BF Goodrich g-Force Phenom ke pasar Tanah Air. Produk ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen otomotif terhadap ban mobil berperforma tinggi sekaligus mendukung mobilitas sehari-hari. BF Goodrich g-Force Phenom sendiri dirancang untuk memberikan performa optimal di medan basah dan kering, akselerasi maksimal di tikungan, serta memiliki kabin yang senyap. Secara umum, dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis, Michelin Indonesia berkomitmen menyediakan produk berkualitas tinggi, layanan terbaik, dan terus memenuhi permintaan konsumen. Dengan kata lain, Michelin berusaha memastikan kepuasan konsumen sebagai prioritas utama yang nantinya akan berdampak pada peningkatan kinerja penjualan perusahaan tersebut.
Lebih lanjut, Michelin Indonesia akan fokus pada pemasaran dan promosi yang efektif guna meningkatkan kesadaran merek sekaligus memperluas target pasar perusahaan. Selain itu, adanya kemitraan strategis dengan dealer otomotif dan jaringan distribusi memungkinkan Michelin Indonesia untuk memperluas jangkauan penjualan dan memastikan ketersediaan produk di banyak wilayah Tanah Air. “Kami juga berinvestasi dalam pengembangan sistem distribusi yang efisien dan layanan pelanggan yang responsif,” tukas dia.
Baca Juga: Pasokan Bahan Baku Terhambat, MASA Optimistis Pertahankan Kelangsungan Bisnis Ban Michelin Indonesia masih menjadikan pasar ekspor sebagai kontributor terbesar terhadap penjualan ban perusahaan saat ini. Walau begitu, pada saat yang sama, Michelin Indonesia juga fokus mengembangkan pasar domestik lewat portofolio produk yang sudah ada maupun produk baru yang akan datang.
Mengenai kelangsungan rantai pasok ban, Michelin Indonesia telah berevolusi dari sekadar menjual ban menjadi berbagai entitas yang terintegrasi dari hulu ke hilir industri ban. Entitas usaha dalam Michelin Group saling mendukung dan berkolaborasi dengan jaringan produksi, distribusi, dan kemitraan yang kuat. “Upaya ini untuk memastikan kemampuan kami dalam menghadirkan produk berkualitas tinggi dan layanan yang prima,” pungkas Sai. Sebagai catatan, penjualan bersih MASA mengalami penurunan 13,52% year on year (YoY) menjadi US$ 237,79 juta pada semester I-2023. Pada saat yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MASA juga turun tipis 0,94% YoY menjadi US$ 46,55 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .