KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multistrada Arah Sarana Tbk (
MASA) atau Michelin Indonesia akan memanfaatkan peluang bisnis ban untuk kendaraan listrik. President Director Michelin Indonesia Sai Banu Ramani mengatakan, Michelin Indonesia
menyadari pentingnya transisi ke mobilitas berkelanjutan. Michelin secara aktif berinvestasi dalam riset dan pengembangan untuk memperkenalkan solusi berkendara baru yang secara spesifik mendukung penggunaan kendaraan listrik. "Sebagai langkah awal terhadap permintaan kendaraan listrik, kami sudah meluncurkan
E-Primacy (bagi pengguna Volvo XC 90) and Pilot Sport EV (Hyundai Ioniq 5)," kata Sai kepada Kontan.co.id, Jumat (12/1). Ia menjelaskan, mobil listrik memiliki karakteristik yang berbeda karena kesenyapan yang optimal dan terdapat komponen baterai yang menyumbang beban ekstra. Michelin, kata dia, memiliki teknologi Michelin Acoustic yang inovatif dan mengurangi tingkat kebisingan yang dirasakan hingga 20%.
Baca Juga: Multistrada Arah Sarana (MASA) Menatap Bisnis Tahun 2024 dengan Optimistis "Kami merancang struktur ban mobil listrik dengan teknologi khusus dan bahan baku yang prima. Hal tersebut yang membuat harga ban mobil listrik berbeda dengan ban mobil biasa," ujar dia. Ia menuturkan, Michelin Indonesia menyambut baik inisiatif yang berkaitan dengan keberlanjutan dan ingin memberikan kontribusi positif bagi Indonesia. Sebagai bagian dari Michelin Group, pihaknya mengadopsi strategi “All Sustainable” yang bertahap diwujudkan hingga 2030 untuk menggerakkan industri menuju mobilitas yang aman, efektif, dan berkelanjutan. Ia menambahkan, Michelin memanfaatkan peluang yang ada dengan produk-produk ban Michelin yang tentunya dapat digunakan untuk kendaraan listrik selama speed index dan load index-nya sesuai dengan spesifikasi EV. "Dan tentu saja, kami akan terus memantau kondisi pasar dan beradaptasi dengan dinamika konsumen," pungkas dia. Michelin Indonesia memiliki strategi untuk memacu penjualan ban. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi penjualan ban Michelin di Indonesia. Selain kondisi di dalam pasar ban itu sendiri yang terus berubah, terdapat pula faktor eksternal yang berdampak pada industri otomotif maupun ban. Permintaan konsumen terhadap seluruh merek ban MASA, seperti Michelin, Corsa, BF Goodrich, dan Uniroyal masih cukup positif sepanjang tahun lalu. Hal ini mencerminkan penerimaan yang baik terhadap kualitas dan kinerja ban yang diproduksi perusahaan tersebut. Secara umum, dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis, Michelin Indonesia berkomitmen menyediakan produk berkualitas tinggi, layanan terbaik, dan terus memenuhi permintaan konsumen. Dengan kata lain, Michelin berusaha memastikan kepuasan konsumen sebagai prioritas utama yang nantinya akan berdampak pada peningkatan kinerja penjualan perusahaan tersebut.
Lebih lanjut, Michelin Indonesia akan fokus pada pemasaran dan promosi yang efektif guna meningkatkan kesadaran merek sekaligus memperluas target pasar perusahaan. Selain itu, adanya kemitraan strategis dengan dealer otomotif dan jaringan distribusi memungkinkan Michelin Indonesia untuk memperluas jangkauan penjualan dan memastikan ketersediaan produk di banyak wilayah Tanah Air. Michelin Indonesia masih menjadikan pasar ekspor sebagai kontributor terbesar terhadap penjualan ban perusahaan saat ini. Walau begitu, pada saat yang sama, Michelin Indonesia juga fokus mengembangkan pasar domestik lewat portofolio produk yang sudah ada maupun produk baru yang akan datang. Mengenai kelangsungan rantai pasok ban, Michelin Indonesia telah berevolusi dari sekadar menjual ban menjadi berbagai entitas yang terintegrasi dari hulu ke hilir industri ban. Entitas usaha dalam Michelin Group saling mendukung dan berkolaborasi dengan jaringan produksi, distribusi, dan kemitraan yang kuat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari