KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen ban, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) atau Michelin Indonesia berupaya terus beradaptasi dengan tren pasar dan permintaan konsumen. Untuk mewujudkannya, perseroan tengah mempersiapkan inovasi untuk meluncurkan produk baru di sisa tahun ini.
President Director Michelin Indonesia, Ichayut Kanittasoontorn menyampaikan, pada 2023 lalu pihaknya meluncurkan produk ban baru yakni BFGoodrich gForce Phenom yang dirancang untuk performa dan gaya. Ban ini juga dilengkapi teknologi untuk mengoptimalkan performa kontrol sehingga membuat pengendara nyaman ketika berkendara sehari-hari. “Peluncuran produk tersebut memperluas lini ban kendaraan penumpang kami sekaligus menjadi bukti upaya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan ban berbagai jenis kendaraan,” ujar dia, tengah pekan lalu.
Inovasi Michelin Indonesia berlanjut. Perusahaan ini berencana akan memperkenalkan tiga produk ban baru pada kuartal IV-2024. Walau begitu, Michelin belum bisa mengungkap detail produk ban baru tersebut sampai tiba di hari peluncurannya. Yang terang, Michelin Indonesia berkomitmen senantiasa berinovasi dan memberi nilai terbaik bagi para konsumen. Sebagai pemimpin dalam mobilitas berkelanjutan, merek ban asal Perancis ini berharap dapat terus menghadirkan teknologi ban terbaik untuk pasar Indonesia. Manajemen Michelin Indonesia juga berusaha meningkatkan penjualan ban dan pangsa pasarnya pada sisa tahun ini. Selain berinovasi melalui produk ban baru, Michelin juga fokus pada pemasaran dan promosi yang efektif untuk mengangkat kesadaran merek sekaligus memperluas target pasar perusahaan.
Baca Juga: Simak Strategi Multistrada Arah Sarana (MASA) Membenahi Kinerja di Paruh Kedua 2024 Di samping, Michelin Indonesia juga aktif menjalin kemitraan strategis dengan diler otomotif dan jaringan distribusi yang memungkinkan mereka untuk memperluas jangkauan dan memastikan ketersediaan produk di banyak wilayah Indonesia. “Kami juga berinvestasi dalam pengembangan sistem distribusi yang efisien dan layanan konsumen yang responsif,” kata Ichayut. Pihak Michelin Indonesia juga merasakan berbagai tantangan yang mendera industri ban nasional seperti ketersediaan bahan baku lokal, harga gas yang mahal, hingga persaingan ketat antar produsen di dalam negeri maupun di kawasan Asia Tenggara. “Namun, kami percaya bahwa pengalaman dan keahlian Michelin akan sangat membantu dalam menghadapi tantangan ini,” imbuh dia. Michelin Indonesia tentu mendapat dukungan penuh dari induknya Michelin Group. Perusahaan ini juga senantiasa berkolaborasi dengan jaringan produksi, distribusi, dan kemitraan yang kuat agar dapat selalu menyediakan produk ban berkualitas, layanan terbaik, serta menjawab beragam kebutuhan konsumen. Operasional bisnis Michelin Indonesia diklaim terbentang panjang dari hulu hingga hilir, sehingga memudahkan perusahaan tersebut untuk memberikan produk terbaik baik para konsumen dengan inovasi dan teknologi terdepan. Tak ketinggalan, Michelin Indonesia juga menyebut, harga produk ban yang dijualnya dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi pasar yang berubah. Faktor penentu harga ban Michelin meliputi biaya produksi, bahan baku, perubahan kurs, inflasi, dan faktor lainnya yang berdampak pada rantai pasok ban.
“Namun kami menekankan bahwa perusahaan selalu berkomitmen memberikan nilai yang kompetitif kepada para konsumen,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih