Microsoft bakal beli layanan TikTok di AS, Australia, Kanada dan Selandia Baru



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Upaya Microsoft membeli layanan TikTok masih berlanjut. Mengutip Bloomberg pada Minggu (9/8), pembicaraan Microsoft Corp dengan TikTok masih fokus pada pembelian layanan di Amerika Serikat (AS), Australia, Kanada, dan Selandia baru.

Hal itu terungkap dari sumber-seumber yang mengetahui diskusi tersebut, setelah Financial Times melaporkan bahwa Micrsoft tengah ekspansi menjajaki seluruh bisnis.

Microsoft menyatakan sedang dalam pembicaraan dengan ByteDance Ltd, pemilik TikTok di China. Guna melancarkan aksi pembelian sebagian dari bisnis TikTok dalam upaya menangkal larangan AS oleh Presiden Donald Trump.


Baca Juga: Trump larang WeChat, kapitalisasi pasar Tencent merosot US$ 46 miliar

Namun Microsoft dan TikTok menolak mengomentari laporan Financial Times tersebut.

Pemerintah AS mengancam akan memblokir TikTok karena khawatir mengumpulkan data pengguna yang dapat diserahkan ke pemerintah China. Trump mengatakan, TikTok harus ditutup di AS pada 15 September kecuali kesepakatan dapat dicapai untuk menjual TikTok ke perusahaan Amerika.

Microsoft telah menjadi satu-satunya perusahaan yang secara terbuka mengumumkan sedang dalam diskusi aktif dengan ByteDance untuk mengambil alih layanan TikTok.

Financial Times melaporkan, salah satu alasan Microsoft mempertimbangkan membeli seluruh operasi justru berkaitan dengan kesulitan memisahkan fungsi back-office dan memastikan bahwa orang masih dapat menggunakan aplikasi saat bepergian antar negara.

Seseorang yang dekat dengan Gedung Putih mengatakan, bisnis global TikTok akan bernilai sekitar US$ 50 miliar, dengan operasi di AS bernilai kurang dari itu. Analis dan bankir memperkirakan operasi TikTok AS mencapai US$ 15 miliar hingga US$ 50 miliar.

Baca Juga: Twitter menyatakan minatnya untuk membeli aplikasi China TikTok

Editor: Khomarul Hidayat