KONTAN.CO.ID - EROPA. Akhir Juni lalu Microsoft mengumumkan kerjasama dengan produsen ban asal Jepang, Bridgestone. Microsoft dan Bridgestone mengembangkan ban yang lebih canggih dari sebelumnya. Melansir dari
engadget, teknologi tersebut dinamakan
Tire Damage Monitoring System (TDMS) yang memiliki fokus pengembangan pada sistem pengawasan ban. Tidak berhenti di situ saja, teknologi software Microsoft juga ikut dikembangkan melalui Microsoft Connected Vehicle Program (MCVP). Melalui software tersebut dapat diketahui adanya kerusakan ban secara langsung dengan menggunakan algoritma yang mendeteksi seluruh kejadian di permukaan ban.
Selain itu sistem ini juga melakukan pendeteksian kerusakan yang terjadi di jalan. Seperti mampu mendeteksi lubang di jalanan yang terdapat di tengah perjalanan mobil. Teknologi ini dapat bersamaan difungsikan dengan teknologi mobil self-driven di masa depan.
Baca Juga: Ada mobil china kembaran Toyota Alphard, ingin tahu tampangnya? Dalam riset Brigestone, salah satu kecelakaan mobil di jalan kerusakaan ban menyumbang sebesar 30 persen kerusakan. Sehingga Microsoft dan Brigdestone segera memngembangkan TDMS ini untuk mengurangsi dampak teknis pada permasalahan ban pada umumnya. Laurent Dartoux, CEO dan Presiden Bridgestone untuk
Europe, Middle East, India, and Afrika (EMIA) mengatakan, “Digital merupakan bagian besar dari apa yang kita lakukan hari ini di Bridgestone." "Bersama Microsoft, Bridgestone memiliki kesempatan untuk menghadirkan
Tire Damage Monitoring System kami kepada jutaan pengemudi, menawarkan mereka keselamatan dan ketenangan pikiran yang lebih baik," dikutip dari pernyataan resmi di laman
Bridgestone. Tentunya ban di masa depan akan terus berubah dan berkembang seiring dengan persaingan pabrikan ban di seluruh dunia. Teknologi ban akan menjadi faktor terjaminnya keselamatan berkendara dan mampu mengurangi kecelakaan di jalanan. Teknologi di bidang otomotif tidak hanya berkembang pada mesin maupun bahan bakar saja. Pada tahun 2019, Michelin bersama General Motors melakukan pengembangan teknologi pada ban mobil yang tidak memerlukan tekanan angin, ban ini disebut dengan
airless tire.
Baca Juga: Mengenal Taycan, mobil listrik besutan Porsche yang debut di China Ban tersebut merupakan pengembangan ban konvensional yang menjadi faktor penyebab kecelakaan terbesar. Tentunya ban ini masih dan pengembangan dan akan diluncurkan pada tahun 2024. Di awal tahun 2020, produsen ban Dunlop mengembangkan fitur teknologi untuk meredam getaran ban di jalanan. Pabrikan asal Inggris ini memberikan fokus pengembangan pada dinding ban dengan memberikan gaya pegas sehingga lebih lentur dan fleksibel. Teknologi ini dinamakan Shinobi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News