Microsoft ditinggalkan kepala eksekutif Windows



LONDON. Microsoft ditinggalkan salah satu punggawanya tahun ini. Steven Sinofsky, kepala eksekutif divisi Windows, memutuskan hengkang dari Microsoft hanya beberapa pekan setelah peluncuran Windows 8.

Tidak ada pernyataan resmi dari Microsoft tentang alasan pengunduran Sinofsky. Padahal ia diakui sebagai aset terpenting untuk masa depan perusahaan.

"Ini merupakan berita yang mengagetkan dan sangat mengejutkan," ujar Brendan Barnicle, pengamat keuangan dari Pacific Crest Securities.


Menurutnya, selama ini banyak yang yakin Sinofsky adalah calon penerus Steve Ballmer, Presiden Direktur Microsoft.

Perubahan tak terduga

Berita tentang mundurnya Sinofsky ini menambah rangkaian perubahan pimpinan di beberapa perusahaan teknologi terkemuka dunia.

Bulan lalu, Apple mengumumkan dua petingginya, Scott Forstall dan John Browett, keluar dari perusahaan itu.

Mundurnya Frostall yang merupakan Kepala iOS dan Browett sang Kepala Ritel terjadi setelah ada masalah dalam perangkat lunak peta Apple dan hasil penjualan yang tidak sesuai harapan.

Sementara Yahoo yang sedang berjuang untuk merebut kembali pangsa pasarnya juga menunjuk kepala operasi yang baru pada bulan Oktober. Juli, Yahoo menunjuk pimpinan eksekutif baru, yang ketiga dalam waktu satu tahun.

"Irama perubahan yang terjadi dalam industri ini amat hebat sehingga perusahaan berjuang untuk mengikutinya," tutur Manoj Menon dari perusahaan konsultan Frost & Sullivan.

Ia melihat, model bisnis ini berubah pesat di mana persaingan datang dari bagian yang tidak diperkirakan saat tantangan ekonomi akan menjadi lebih keras.

Sinofsky bergabung dengan Microsoft pada tahun 1989 sebagai insinyur perangkat lunak dan memimpin divisi Windows sejak tahun 2009.

Sebagai penggantinya, Microsoft menunjuk Julie Larson-Green, yang sebelumnya dipromosikan memimpin semua lini bisnis perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) Windows.

Editor: