Microsoft Kembali Luncurkan Anggaran Buyback Saham



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Microsoft Corp menaikkan dividen kuartalannya sebesar 10%. Microsoft Corp juga mengadakan program pembelian kembali (buyback) saham baru senilai US$ 60 miliar. Ini menjadi pembelian kembali terbesar tiga tahun lalu.

Perusahaan perangkat lunak tersebut mengatakan pemegang saham mulai 21 November akan menerima dividen kuartalan sebesar 83 sen per saham, dibandingkan dengan 75 sen saat ini. Perjanjian pembelian kembali saham tidak memiliki tanggal kedaluwarsa namun menggantikan program pembelian kembali yang diumumkan pada tahun 2021 sebesar US$ 60 miliar.

Meskipun angka tersebut cukup besar secara absolut, perjanjian pembelian kembali tersebut mewakili kurang dari 2% dari nilai pasar Microsoft. Saham perusahaan yang berkantor pusat di Redmond, Washington tersebut naik 31% dalam 12 bulan terakhir, sehingga nilai pasarnya menjadi US$ 3,2 triliun pada penutupan hari Senin.


Baca Juga: Hampir 70% Portofolio Yayasan Bill Gates Diinvestasikan pada Tiga Saham Ini

Microsoft menyebarkan pembelian sahamnya selama beberapa tahun, dan totalnya mencapai sekitar US$ 17 miliar pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan Juni, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Saham naik sekitar 1,3% dalam perdagangan prapasar pada hari Selasa, sebelum bursa saham New York dibuka, setelah ditutup pada harga US$ 431,34.

Saham Microsoft telah terdorong ke titik tertinggi baru dalam beberapa bulan terakhir karena investor bertaruh pada keuntungan dari dorongannya ke kecerdasan buatan. Pembuat perangkat lunak tersebut telah memasukkan lini produknya dengan teknologi dari mitranya OpenAI dan telah menggembar-gemborkan kemampuan alat tersebut untuk melengkapi aplikasi bisnis, seperti Teams, Word, dan Outlook. Microsoft sebelumnya pada hari Senin merilis serangkaian alat AI baru.

Microsoft memiliki US$ 75,5 miliar dalam bentuk uang tunai dan setara kas per 30 Juni, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Arus kas bebas pada kuartal keempat fiskal sebesar US$ 23,3 miliar. Perusahaan ini mengatakan, arus kas pada bulan Juli naik 18% secara tahunan yang mencerminkan belanja modal yang lebih tinggi untuk mendukung penawaran cloud dan AI.

Baca Juga: Wall Street Mixed, Nasdaq Turun Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Selanjutnya: Air Mata Menteri Keuangan Sri Mulyani Tak Terbendung Saat Berpamitan di DPR

Menarik Dibaca: Daftar Aplikasi Pihak Ketiga yang Tersedia di iOS 18 dengan Fitur Terbaru

Editor: Avanty Nurdiana