KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah studi oleh Frost & Sullivan yang diprakarsai oleh Microsoft menunjukkan bahwa potensi kerugian ekonomi di Indonesia akibat insiden keamanan siber dapat mencapai angka US$ 34,2 miliar. Angka tersebut merupakan 3,7 persen dari total PDB Indonesia sebesar US$ 932 miliar. “Berapa banyak alat keamanan yang kita punya untuk melindungi lingkungan kita? Untuk menjawabnya tidaklah semudah yang kita harapkan," ujar Tony Seno Hartono, National Technology Officer Microsoft Indonesia dalam siaran persnya, Rabu (1/8). Menurut studi tersebut, hanya 20% berpendapat bahwa keamanan siber merupakan penggerak transformasi digital dan kunci untuk pertumbuhan dan kesuksesan bisnis di masa depan.
Microsoft: potensi kerugian ekonomi Indonesia akibat keamanan siber US$ 34,2 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah studi oleh Frost & Sullivan yang diprakarsai oleh Microsoft menunjukkan bahwa potensi kerugian ekonomi di Indonesia akibat insiden keamanan siber dapat mencapai angka US$ 34,2 miliar. Angka tersebut merupakan 3,7 persen dari total PDB Indonesia sebesar US$ 932 miliar. “Berapa banyak alat keamanan yang kita punya untuk melindungi lingkungan kita? Untuk menjawabnya tidaklah semudah yang kita harapkan," ujar Tony Seno Hartono, National Technology Officer Microsoft Indonesia dalam siaran persnya, Rabu (1/8). Menurut studi tersebut, hanya 20% berpendapat bahwa keamanan siber merupakan penggerak transformasi digital dan kunci untuk pertumbuhan dan kesuksesan bisnis di masa depan.