KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Microsoft Corp. baru-baru ini mengumumkan program pembelian kembali
(buyback) saham sebesar US$60 miliar, yang merupakan otorisasi pembelian kembali terbesar dalam sejarah perusahaan. Selain itu, perusahaan ini juga mengumumkan kenaikan dividen kuartalan sebesar 10%, dari 75 sen per saham menjadi 83 sen per saham. Keputusan ini menunjukkan komitmen Microsoft dalam memberikan nilai lebih kepada pemegang saham dan memperkuat posisi finansialnya di pasar.
Rincian Program Pembelian Kembali Saham
Program pembelian kembali saham baru ini menggantikan program pembelian kembali senilai US$60 miliar yang diumumkan pada tahun 2021 dan tidak memiliki tanggal kedaluwarsa.
Langkah ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas lebih besar kepada Microsoft dalam mengelola kapitalisasi pasar dan memberikan dukungan langsung kepada harga sahamnya. Program ini diharapkan dapat mendukung kepercayaan investor dan mencerminkan kekuatan finansial perusahaan yang terus berkembang.
Baca Juga: Bukan Pelit, Warren Buffett Terapkan Prinsip Tegas pada Anak-anaknya Mulai 21 November mendatang, pemegang saham Microsoft akan menerima dividen kuartalan sebesar 83 sen per saham, meningkat dari 75 sen per saham sebelumnya. Kenaikan dividen ini menunjukkan dedikasi Microsoft dalam membagikan keuntungan kepada pemegang sahamnya serta komitmennya terhadap kesejahteraan investor jangka panjang. Dengan dividen yang meningkat, Microsoft tidak hanya menarik perhatian investor baru tetapi juga memberikan apresiasi lebih kepada pemegang saham setia.
Kinerja Saham Microsoft
Setelah pengumuman program pembelian kembali saham, harga saham Microsoft mengalami kenaikan kurang dari 1% dalam perdagangan pasca-tutup, setelah sebelumnya ditutup pada harga US$431,34 pada perdagangan reguler hari Senin. Selama tahun lalu, saham Microsoft mengalami kenaikan sebesar 31%, mencerminkan kinerja yang sangat baik dan kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan di masa depan. Microsoft, sebagai perusahaan dengan nilai pasar kedua terbesar di dunia, telah memanfaatkan tren pasar yang menggembirakan terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI). Dalam beberapa tahun terakhir, Microsoft telah mengintegrasikan teknologi AI dari mitranya, OpenAI, ke dalam lini produk mereka. Teknologi ini telah memperkuat aplikasi bisnis Microsoft, termasuk Teams, Word, dan Outlook. Peluncuran rangkaian alat AI terbaru oleh Microsoft pada hari Senin menunjukkan bagaimana perusahaan ini terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar.
Baca Juga: Bill Gates Bongkar Rahasia Awal-awal Bangun Microsoft Posisi Keuangan Microsoft
Hingga 30 Juni, Microsoft memiliki kas dan setara kas sebesar US$75,5 miliar, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Dalam laporan keuangan kuartal keempat fiskal yang diumumkan pada bulan Juli, Microsoft mencatat aliran kas bebas sebesar US$23,3 miliar, meningkat 18% dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini mencerminkan pengeluaran modal yang lebih tinggi untuk mendukung penawaran cloud dan AI perusahaan, menegaskan bahwa investasi strategis dalam teknologi mutakhir menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan.
Editor: Handoyo .