Mifa Bersaudara Targetkan Pendapatan Tumbuh 15% di 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mifa Bersaudara, perusahaan pertambangan batubara yang terletak di Kabupaten Aceh Barat, menargetkan pendapatan tumbuh 15% mengikuti tumbuhnya volume produksi batubara di sepanjang tahun ini. Proyeksi kenaikan kinerja keuangan ini juga menimbang  harga komoditas batubara yang tidak jauh berbeda dengan 2022.

General Manager Operation Mifa Bersaudara, Hadi Firmansah menjelaskan beberapa ahli memproyeksikan harga batubara masih akan berada di posisinya yang kuat dalam dua tahun hingga tiga tahun mendatang.

“Namun dalam tiga tahun setelahnya, harga sudah mulai menurun kembali. Namun  kami pernah melewati ketika harga batubara di titik terendah pada 2015-2016 dan kami masih bisa beroperasi,” jelasnya saat ditemui di Bogor, Sabtu (26/2).


Demi menghadapi penurunan harga komoditas batubara, Mifa Bersaudara akan mengoptimalisasi business process yang ada dan efisiensi beberapa biaya produksi.

Baca Juga: Harga Batubara Melandai, Produsen Belum Mengubah Target Produksi

Di sepanjang tahun ini Mifa Bersaudara mencanangkan volume produksi batubara sebesar 8 juta ton. Adapun jika digabungkan dengan produksi sister company-nya PT Bara Energi Lestari yang kerap memakai infrastruktur dari Mifa, maka total produksi batubara mencapai 10,6 juta ton di sepanjang tahun ini.

“Jika dibandingkan dengan tahun lalu ada peningkatan 1,3 juta ton. Peningkatan ini karena adanya permintaan yang meningkat,” ujarnya.

Selain menjual ke dalam negeri, Mifa Bersaudara mengekspor batubaranya ke sejumlah negara yakni ke China, India, Thailand, dan Vietnam.

Hadi menjelaskan, saat ini cadangan batubara sekitar 170 juta lagi dengan umur tambang sampai 2035. Melihat kondisi ini Mifa Bersaudara berencana untuk mendiversifikasi bisnis ke tambang mineral.

“Mifa kan holdingnya PT Media Djaya Bersama kami sekarang diversifikasi ke arah nikel. Namun untuk daerah tambang nikel yang dibidik masih dicari oleh pihak holding,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari