JAKARTA. Bank Indonesia (BI) belum menemukan titik temu untuk keputusan relaksasi aturan migrasi kartu debit ke chip dari magnetik. Ronald Waas, Deputi Gubernur BI, mengatakan, pihaknya menawarkan kepada industri penerbit kartu debit untuk menerapkan aturan teknologi chip secara step by step, daripada mengabulkan usulan perbankan untuk memundurkan waktu aturan penerapan chip menjadi 1 Juli 2016 dari 1 Januari 2016. "Kajiannya penerapannya akan bertahap. Misalnya, tahap awal teknologi chip pada mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM)," kata Ronald kemarin. Setelah itu, teknologi chip pada mesin electronic data capture (EDC) kemudian diikuti dengan migrasi chip pada kartu debit. Alasannya, karena jumlah mesin pembaca kartu jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jumlah kartu. BI mencatat, jumlah kartu ATM dan debit yang beredar mencapai 103,24 juta kartu per Mei 2015 atau naik 4,67% dibandingkan posisi 98,63 juta kartu per Desember 2014. Ronald bilang, ke depan, seiring berjalan waktu jumlah kartu debit akan semakin meningkat, karena makin bertambah jumlah penabung."Ini menjadi tantangan bank untuk menjalankan proses migrasi," tambahnya.
Migrasi chip diawali dengan mesin ATM dan ECD
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) belum menemukan titik temu untuk keputusan relaksasi aturan migrasi kartu debit ke chip dari magnetik. Ronald Waas, Deputi Gubernur BI, mengatakan, pihaknya menawarkan kepada industri penerbit kartu debit untuk menerapkan aturan teknologi chip secara step by step, daripada mengabulkan usulan perbankan untuk memundurkan waktu aturan penerapan chip menjadi 1 Juli 2016 dari 1 Januari 2016. "Kajiannya penerapannya akan bertahap. Misalnya, tahap awal teknologi chip pada mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM)," kata Ronald kemarin. Setelah itu, teknologi chip pada mesin electronic data capture (EDC) kemudian diikuti dengan migrasi chip pada kartu debit. Alasannya, karena jumlah mesin pembaca kartu jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jumlah kartu. BI mencatat, jumlah kartu ATM dan debit yang beredar mencapai 103,24 juta kartu per Mei 2015 atau naik 4,67% dibandingkan posisi 98,63 juta kartu per Desember 2014. Ronald bilang, ke depan, seiring berjalan waktu jumlah kartu debit akan semakin meningkat, karena makin bertambah jumlah penabung."Ini menjadi tantangan bank untuk menjalankan proses migrasi," tambahnya.