JAKARTA. Pengusaha televisi lokal dan televisi jaringan mengaku bakal rugi jika pemerintah benar-benar memindahkan penyiaran analog ke digital. Sebab, mereka sudah mengeluarkan investasi besar untuk membeli peralatan pemancar analog. Bambang Santoso, Ketua Asosiasi TV Jaringan Seluruh Indonesia (ATVJSI) yang juga pemilik Cahaya TV Banten (CTV), menilai, penerapan beleid ini terkesan tergesa-gesa. Sebab, selain pelaksanaan aturan TV jaringan yang belum maksimal, pemerintah juga tidak berkomunikasi dengan para pelaku televisi lokal. "Pengelola TV lokal ingin aturan teknisnya jelas terlebih dahulu sebelum bermigrasi," katanya kepada KONTAN, Jumat (3/2). Saat ini ATVJSI memiliki anggota 143 stasiun TV lokal. Dengan aturan migrasi analog ke digital, Bambang menghitung, kerugian yang bakal diderita oleh pengusaha TV lokal mencapai Rp 858 miliar. Asumsi itu didasarkan pada nilai investasi pembangunan satu pemancar televisi lokal yang mencapai Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar.
Migrasi ke digital, TV lokal merugi ratusan miliar
JAKARTA. Pengusaha televisi lokal dan televisi jaringan mengaku bakal rugi jika pemerintah benar-benar memindahkan penyiaran analog ke digital. Sebab, mereka sudah mengeluarkan investasi besar untuk membeli peralatan pemancar analog. Bambang Santoso, Ketua Asosiasi TV Jaringan Seluruh Indonesia (ATVJSI) yang juga pemilik Cahaya TV Banten (CTV), menilai, penerapan beleid ini terkesan tergesa-gesa. Sebab, selain pelaksanaan aturan TV jaringan yang belum maksimal, pemerintah juga tidak berkomunikasi dengan para pelaku televisi lokal. "Pengelola TV lokal ingin aturan teknisnya jelas terlebih dahulu sebelum bermigrasi," katanya kepada KONTAN, Jumat (3/2). Saat ini ATVJSI memiliki anggota 143 stasiun TV lokal. Dengan aturan migrasi analog ke digital, Bambang menghitung, kerugian yang bakal diderita oleh pengusaha TV lokal mencapai Rp 858 miliar. Asumsi itu didasarkan pada nilai investasi pembangunan satu pemancar televisi lokal yang mencapai Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar.