Migrasi polis Jiwasraya ke IFG Life molor, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses penyelamatan polis Jiwasraya tampaknya masih belum akan berakhir. Proses pemindahan portofolio Jiwasraya ke IFG Life yang rencananya dilakukan Oktober kini diperkirakan baru akan dimulai pada November.

Bukan tanpa alasan, proses migrasi portofolio Jiwasraya ini baru bisa dilakukan setelah IFG Life menerima setoran modal yang bersumber dari PMN senilai Rp 20 triliun. Saat ini, proses pengundangan PMN tersebut telah selesai namun belum bisa cair karena masih ada syarat lainnya.

“Masih ada persyaratan yang harus dilengkapi terlebih dahulu untuk hal tersebut. Diharapkan proses migrasi sudah dapat dimulai  pada akhir November tahun ini” ujar Sekretaris Perusahaan IFG Beko Setiawan kepada KONTAN, Selasa (12/10).


Adapun, PMN tersebut diundangkan dalam bentuk PP No 102 tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia.

Baca Juga: Zurich Syariah bidik pangsa pasar asuransi syariah di tahun 2024

Sementara itu, IFG juga masih terus mencari dana segar untuk menjalankan bisnisnya. Adapun, dana modal yang dibutuhkan mencapai Rp 6,7 triliun, sudah termasuk Rp 2 triliun yang rencana awalnya akan dimasukkan dalam PMN 2022.

Beko pun bilang kalau sumber pendanaan tersebut bisa melalui beberapa alternatif yang bersumber dari pinjaman bank atau penerbitan surat utang ataupun skema lainnya. Namun, saat ini IFG belum menentukan akan mengambil alternatif mana untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut. “Proses ini masih dalam proses kajian kami,” tambahnya.

Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, nasabah yang sudah menyetujui restrukturisasi polis Jiwasraya sudah mencapai sekitar 97%. Polis tersebut lalu diteruskan ke IFG Life, yang merupakan anak usaha IFG.

Hingga 31 Mei 2021, 97,6% atau setara 2.101 polis korporasi telah menyetujui restrukturisasi. Sementara polis ritel dan bancassurance yang menyetujui program ini masing- masing mencapai sebesar 99,8% dan 96,5%.

Selanjutnya: Koasuransi Merah Putih bidik peningkatan penguasaan market share 10% di tahun pertama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi