Peran Michael Go dalam proses perkembangan kawasan Manggadua sebagai sentra mobil seken cukup besar. Setelah melahirkan bursa mobil di WTC Manggadua, kini ia mengelola Raja Bursa Mobil di Manggadua Square. Perjalanannya berliku.Mereka yang pernah berburu mobil bekas, kemungkinan besar, mengenal Raja Bursa Mobil (RBM) yang terletak di Manggadua Square, Jakarta Utara. Sentra seluas 10 hektare (ha) ini merupakan pelopor sentra mobil bekas yang dibuka 24 jam. Bahkan, sentra ini juga menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Transaksi yang terjadi juga menggambarkan betapa besarnya sentra ini. Tak kurang dari 800 unit mobil terjual di sini. Status RBM adalah pengelola pusat mobil bekas yang menampung sekitar 130 showroom ini. Nah, Michael Go, pemilik RBM, adalah orang yang berada di balik kesuksesan sentra ini. Bermodal ijazah Sekolah Dasar (SD), Mike – demikian ia biasa disapa – mendaki kesuksesannya dari bawah. Sejak umur 12 tahun, ia sudah terjun ke dunia otomotif. “Saat itu, saya bekerja di bengkel milik saudara di Medan,” ungkapnya. Setahun kemudian, pria kelahiran Medan ini pindah ke Bengkel Air Mas. Ia belajar ilmu mekanik yang sudah memakai sistem komputer, seperti spooring dan balancing. Kemudian, ia hijrah ke Pekanbaru dan langsung menjadi kepala montir. “Umur 14 tahun saya membawahi puluhan montir yang usianya lebih tua,” kenangnya. Puas menimba ilmu, Mike kembali ke Medan dan mendirikan Bengkel Oscar bersama seorang temannya. “Sistemnya bagi hasil. Saya masih menjadi kepala montir,” ungkapnya. Saat itu, Bengkel Oscar menjadi bengkel servis taksi paling tersohor di Medan. Pada usia 18 tahun, Mike mulai membuka bengkel sendiri bernama Go Hoat Auto Service. Bengkel ini menyediakan layanan body repair, cat, dan variasi. Sayangnya, Mike muda terlalu rakus. Saat sudah memiliki harta melimpah, ia tergoda melakukan ekspansi ke bidang lain untuk menggaet untung lebih besar lagi. Ia mulai melirik bisnis kayu. Namun, kesibukan barunya itu membuat bengkelnya tidak terurus.
Mike beraksi, pamor Manggadua kian seksi
Peran Michael Go dalam proses perkembangan kawasan Manggadua sebagai sentra mobil seken cukup besar. Setelah melahirkan bursa mobil di WTC Manggadua, kini ia mengelola Raja Bursa Mobil di Manggadua Square. Perjalanannya berliku.Mereka yang pernah berburu mobil bekas, kemungkinan besar, mengenal Raja Bursa Mobil (RBM) yang terletak di Manggadua Square, Jakarta Utara. Sentra seluas 10 hektare (ha) ini merupakan pelopor sentra mobil bekas yang dibuka 24 jam. Bahkan, sentra ini juga menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Transaksi yang terjadi juga menggambarkan betapa besarnya sentra ini. Tak kurang dari 800 unit mobil terjual di sini. Status RBM adalah pengelola pusat mobil bekas yang menampung sekitar 130 showroom ini. Nah, Michael Go, pemilik RBM, adalah orang yang berada di balik kesuksesan sentra ini. Bermodal ijazah Sekolah Dasar (SD), Mike – demikian ia biasa disapa – mendaki kesuksesannya dari bawah. Sejak umur 12 tahun, ia sudah terjun ke dunia otomotif. “Saat itu, saya bekerja di bengkel milik saudara di Medan,” ungkapnya. Setahun kemudian, pria kelahiran Medan ini pindah ke Bengkel Air Mas. Ia belajar ilmu mekanik yang sudah memakai sistem komputer, seperti spooring dan balancing. Kemudian, ia hijrah ke Pekanbaru dan langsung menjadi kepala montir. “Umur 14 tahun saya membawahi puluhan montir yang usianya lebih tua,” kenangnya. Puas menimba ilmu, Mike kembali ke Medan dan mendirikan Bengkel Oscar bersama seorang temannya. “Sistemnya bagi hasil. Saya masih menjadi kepala montir,” ungkapnya. Saat itu, Bengkel Oscar menjadi bengkel servis taksi paling tersohor di Medan. Pada usia 18 tahun, Mike mulai membuka bengkel sendiri bernama Go Hoat Auto Service. Bengkel ini menyediakan layanan body repair, cat, dan variasi. Sayangnya, Mike muda terlalu rakus. Saat sudah memiliki harta melimpah, ia tergoda melakukan ekspansi ke bidang lain untuk menggaet untung lebih besar lagi. Ia mulai melirik bisnis kayu. Namun, kesibukan barunya itu membuat bengkelnya tidak terurus.