Milenial Cuan Maksimal Lewat Investasi Aman



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Milenial kerap dikaitkan dengan generasi yang sulit mencapai kebebasan keuangan atau financial freedom. Banyak cerita tentang kesulitan para generasi muda untuk membeli rumah dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang dengan mudah kita temui.

Gaya hidup modern dan komsumtif yang dianut milenial kerap disebut menjadi akar kesulitan milenial mengelola keuangan. Ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan para milenial yang baru masuk ke dunia investasi dan pengelolaan keuangan.

Bisa jadi, ada sebagian milenial tergiur karena mendengar cerita dari teman-temannya bahwa berinvestasi di saham atau mata uang kripto cepat cuan atau untung.


Selain itu masih banyak yang menunda menabung pada usia produktif, terlalu fokus pada pengeluaran dan tidak menyiapkan dana darurat. Diperparah lagi masih banyak yang mudah mengkredit barang tanpa sadar limitnya.

Namun tahukah kamu, milenial juga sering diasosiasikan sebagai konsumen yang sadar dalam bertransaksi. Milenial juga tergolong generasi yang sudah melek akan pengelolaan keuangan salah satunya investasi.

Pandemi Covid-19 juga disebut merubah sudut pandang generasi milenial terhadap keuangan. Kini, banyak milenial yang sudah mulai fokus untuk mempersiapkan dana darurat dan dana hari tua loh.

Bagi kamu milenial yang sering kurang percaya diri untuk mencapai kebebasan finansial. Selain menabung, maka investasi pada portfolio keuangan yang kredibel bisa menjadi opsi untuk mencapai kebebasan finasialmu.

Dengan berinvestasi kamu bisa mencapai tujuan keuangan jangka panjangmu. Berinvestasi sejak dini juga memberikan waktu yang lebih lama bagi uang kamu untuk tumbuh. Tentunya, pilih instrumen dan jenis investasi yang tepat dan sesuai dengan profile resikomu.

Bagi kamu milenial yang sering takut atau bingung ingin menginvestasikan uangmu dimana, kamu bisa berinvestasi salah satunya di Sukuk Ritel. Sukuk Ritel adalah salah satu produk investasi syariah yang ditawarkan pemerintah yang dapat diperjualbelikan (tradable) di pasar sekunder antar-investor domestik. Untuk kamu yang mau berinvestasi aman dengan bunga tetap (fixed rate) kamu bisa mencoba berinvestasi di SR016.

Pembelian SR016 dapat dilakukan dengan mudah melalui salah satu mitra distribusi pemerintah yang resmi dan terpercaya, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) mulai 25 Februari hingga 17 Maret 2022.

Jangan khawatir, berbeda dengan investasi lain yang membuat kamu perlu merogoh kocek dalam, SR016 ini bisa kamu beli mulai dari Rp 1 juta dengan kelipatan 1 juta, maksimal transaksi Rp 2 Milyar, dan dapat diakses melalui SBN Online yang pastinya memudahkan transaksimu.

Karena diterbitkan oleh pemerintah, SR016 tidak mempunyai risiko gagal bayar. Menurut Undang-Undang SBSN, negara menjamin pembayaran bunga dan pokok SBSN, termasuk SR016 sampai dengan jatuh tempo, yang dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya. Menarik bukan? Cocok untuk kamu yang mau berinvestasi dengan aman tanpa merogoh kocek dalam.

SR016 ini sendiri dapat diperjual belikan (tradable) mulai tanggal 11 Juni 2022 atau setelah berakhirnya minimum holding periode. Dengan tanggal pembayaran kupon pertama akan dilakukan di 10 April 2022 dan dibayarkan setiap tanggal 10 tiap bulannya.

Investasi di SR016 juga tergolong investasi yang likuid karena dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder dengan mekanisme Bursa Efek atau Transaksi di Luar Bursa (over the counter) dan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Berinvestasi di SR016 juga memberikan kamu bunga yang menarik, yaitu 4,95%. Dimana bunga ini lebih tinggi dari bunga deposito saat ini. Tak hanya itu, berinvestasi di Sukuk Ritel berarti kamu turut serta mendukung pembangunan nasional.

Jika kamu sudah memiliki SID (Single Investor Identification), kamu dapat langsung melakukan pemesanan SR016 dengan mengakses sbn.bri.co.id.

Jadi, tunggu apalagi yuk mulai berinvestasi sekarang. Buktikan milenial juga bisa mencapai financial freedom dengan langkah cermat dan tepat dalam memilih instrumen investasi. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa klik di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini