KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pendiri Alibaba, Jack Ma optimis dengan masa depan perusahaan afiliasinya, Ant Group, seiring dengan peluang signifikan dalam bidang pengembangan kecerdasan buatan. Ma menyampaikan hal tersebut dalam penampilan publiknya pada hari Minggu (9/12) di perayaan ulang tahun ke-20 tahun Ant Group. Ma menyambut baik revolusi teknologi AI, menurut media Tiongkok 36kr.
Ant Group tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters. "Generasi kita sangat beruntung. Kita memanfaatkan peluang era Internet," kata Ma, menurut laporan itu.
Baca Juga: Mega Cetak Sejarah di Liga Voli Korea, Pelatih Red Sparks: Dia Adalah Talenta Langka "Dari perspektif saat ini, perubahan besar yang dibawa oleh era AI dalam 20 tahun ke depan akan melampaui imajinasi semua orang." Dia juga mengatakan dia bersyukur atas pengalaman dan tantangan yang dihadapi Ant selama beberapa tahun terakhir. "Dorongan dan kritikan inilah yang membantu Ant tumbuh dan dewasa," katanya. Ma, pengusaha teknologi paling terkenal di Tiongkok, mengkritik regulator Tiongkok secara terbuka dalam pidatonya pada Oktober 2020, menggagalkan pencatatan besar-besaran oleh Ant Group. Itu diikuti oleh tindakan keras regulasi pada sektor teknologi Tiongkok, dengan Ma menarik diri dari kehidupan publik. Ant mengoperasikan aplikasi pembayaran seluler di Tiongkok, Alipay, dan pada pertengahan 2020, sebelum IPO-nya ditarik, valuasi perusahaan itu dinilai oleh beberapa investor lebih dari Us$300 miliar. Alibaba memegang 33% saham di Ant. Perusahaan fintech tersebut sejak itu telah mengalami perubahan organisasi yang luas untuk mematuhi peraturan keuangan.
Ma melepaskan kendali atas Ant Group pada tahun 2023. Pada bulan Juli tahun lalu, otoritas Tiongkok mengumumkan denda hampir US$1 miliar untuk Ant Group karena melanggar undang-undang tentang perlindungan konsumen dan tata kelola perusahaan, yang mengakhiri perombakan regulasi selama bertahun-tahun terhadap perusahaan fintech tersebut. Pada hari Minggu, Ant Group mengatakan akan mempromosikan Presiden Cyril Han untuk mengambil alih jabatan kepala eksekutif dari Eric Jing mulai 1 Maret.
Baca Juga: Erdogan: Hanya Ada Dua Pemimpin Sejati di Dunia, Saya dan Vladimir Putin Editor: Tri Sulistiowati