KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Miliaran pengguna ponsel Android mungkin tak menyadari bahwa perangkatnya terancam risiko keamanan serius, termasuk potensi diincar peretas (hacker). Sebab, perangkat-perangkat tersebut menjalankan sistem operasi (OS) lama yang tidak lagi mendapatkan pembaruan sistem dan patch (penambal) keamanan, meskipun masih aktif digunakan setiap hari. Menurut data dari GlobalStats dari perusahaan analitik StatCounter, hampir 35 persen pengguna Android global masih menjalankan Android 13 atau versi lebih lawas, per November 2025.
50 persen ponsel masih pakai OS lawas
Menurut perusahaan keamanan siber Zimperium, lebih dari 50 persen perangkat mobile setiap tahunnya menjalankan sistem operasi lawas, dan sebagian di antaranya sudah terinfeksi. Baca Juga: Catat! KAI Ubah Nomor Contact Center Whatsapp Masalah ini makin serius karena pembaruan keamanan Android biasanya menambal puluhan hingga ratusan celah sekaligus. Sebagai contoh, pembaruan keamanan Android pada Desember lalu menutup 107 kerentanan. Pengguna ponsel yang sudah tidak lagi menerima update otomatis akan tetap menyimpan celah tersebut, sehingga berisiko menjadi sasaran pencurian data, kata sandi, hingga informasi pribadi. Sebagai perbandingan, StatCounter mencatat sekitar 90 persen iPhone aktif di dunia masih menerima dukungan software dari Apple. Artinya, hanya sekitar 10 persen perangkat iPhone yang sudah tidak lagi mendapat pembaruan, jauh lebih kecil dibanding Android. Ketimpangan ini terjadi karena iPhone dikembangkan dan didistribusikan oleh satu perusahaan saja, sehingga pembaruan sistem bisa diberikan secara serentak dan lebih panjang. Di sisi lain, ekosistem Android melibatkan ratusan pabrikan ponsel dengan merek berbeda. Sehingga kebijakan pembaruan OS yang digulirkan juga berbeda-beda. Ini membuat banyak perangkat berhenti mendapat update hanya dalam beberapa tahun. Jadi bagi pengguna Android, pakar keamanan menyarankan untuk memastikan perangkat masih menerima pembaruan rutin, menghindari instalasi aplikasi dari sumber tidak resmi, serta mempertimbangkan beli ponsel baru jika dukungan software telah berakhir, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PhoneArena. Baca Juga: Pemerintah Bakal Batasi WhatsApp Call dan VoIP? Ini Jawaban Menkomdigi Untuk memastikan apakah HP Android Anda termasuk yang berisiko atau tidak, bisa mengecek versi sistem operasi yang sedang dijalankan perangkat saat ini dengan cara:- Buka menu "Settings/Pengaturan".
- Tekan menu "About Phone/Tentang ponsel".
- Pada opsi "Android version/Versi Android" Anda dapat melihat versi Android yang tengah berjalan di HP.