Miliarder Filipina bangun proyek properti US$ 11 M



MANILA. Miliarder terkaya di Filipina, Henry Sy, berencana membenamkan investasi hingga 500 miliar peso atau mencapai US$ 11 miliar. Dana ini untuk membiayai ekspansi ambisius konglomerasi properti miliknya, SM Prime Holdings Inc.

Kepada Bloomberg, Sy mengatakan, dana jumbo tersebut bakal dikucurkan untuk mendanai berbagai proyek dalam tempo empat tahun mendatang atau hingga tahun 2019. Orang paling tajir di Filipina ini berencana membangun kawasan terintegrasi terbesar.

Langkah ekspansi ini ditempuh untuk menggeser sang kompetitor terdekat, Ayala Land Inc dan Megaworld Corp. Selama ini, Ayala dan Megaworld telah getol membangun kawasan perkotaan terintegrasi. Sementara, SM Prime lebih gencar mendirikan bangunan komersial.


Tahun ini, SM Prime berencana menggelontorkan dana 70 miliar peso untuk membangun proyek perumahan dan  pusat perbelanjaan (mal). SM Prime menargetkan pembangunan lima mal di sepanjang tahun ini.

Target ini lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya yang biasa membangun tiga atau empat mal. Di proyek perumahan, SM Prime bakal membangun 14.000 unit hunian mewah dengan valuasi sekitar 3 juta peso per unit.

Saat ini, SM Prime mengendalikan 50 mal yang tersebar di seluruh Filipina. Strategi lain, menambah aset cadangan tanah (landbank). SM Prime kini memiliki 900 hektare landbank. "Jumlah ini bertambah dari 120 hektare di tahun 2013 dan akan terus bertambah," ujar Sy, Rabu (1/4).

Dalam jangka panjang, Sy mengincar tanah hasil reklamasi di sepanjang Manila Bay.    SM Prime berencana membeli 600 hektare lahan di sepanjang Manila Bay. Untuk ambisi ini, Sy bakal menghabiskan dana sekitar 100 miliar peso.

Dana jumbo itu juga digunakan untuk mengubah tanah reklamasi menjadi kawasan terintegrasi. Yang berbeda, di kawasan ini bakal dibangun empat kompleks kasino dan resor.

Kompleks kasino dan resor ini telah mengantongi izin dari regulator. Ekspansi diprediksi membuat kinerja SM Prime kinclong. Konsensus analis menebak, laba bersih SM Prime bakal naik 19% menjadi 21,87 miliar peso di akhir tahun 2015. Mengutip Bloomberg Billionaires Index, harta Sy menembus US$ 13,4 miliar per April 2015.

ang dikendalikan miliarder Masayoshi Son juga menghentikan proses akuisisi terhadap  T-Mobile yang merupakan operator telekomunikasi terbesar keempat di AS. Kegagalan dua akuisisi lantaran tidak mendapat restu regulator.

Editor: Yudho Winarto