Keluarga Widjaja akan kurangi saham di BKDI



SINGAPURA. Kelurga miliarder Widjaja beriat mengurangi kepemilikan di Bursa Komoditas Derivatif Indonesia (BKDI) dalam tiga tahun kedepan.

CEO BKDI Megain Widjaja pada wawancara 4 Desember dengan Bloomberg mengatakan, ada beberapa pihak yang tertarik. Keluarga Widjaja menguasai 50%-60% kepemilikan di BKDI atau Indonesia Commodity & Dervatives Exchange (ICDX).

Megain merupakan cucu dari miliarder Eka Tjipta Widjaja, pendiri grup Sinar Mas. Bloomberg Billionaires Index menghitung, kekayaan Eka Tjipta mencapai US$ 5,8 miliar termasuk Golden Agri-Resources Ltd, produsen minyak kelapa sawit terbesar kedua dunia. 


"Kami ingin meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban. Kami juga membuka kesempatan pada pemegang saham yang bisa melebarkan saham BKDI ke panggung global," kata Megain, yang akan berusia 33 tahun.

Berdasarkan regulasi, investor asing boleh menguasai sampai 40% saham BKDI. Megain juga mengundang investor lokal dan mempertimbangkan rencana menjual saham pada publik (IPO) setelah pemangkasan kepemilikan tersebut. Namun, Megain tak memberitahu potensi pelepasan saham BKDI.

BKDI merupakan bursa komoditas swasta di Tanah Air. Bursa lainnya, Bursa Berjangka Jakarta (JFX) merupakan milik pemerintah. 

BKDI yang memperdagangkan kontrak emas, CPO dan turunannya, juga ditunjuk pemerintah menjadi penyelenggara perdagangan timah berjangka sebelum diekspor. Lewat bursa, perdagangan timah diharapkan lebih transparan. 

Trader komoditas top di Asia Noble Group, trader CPO terbesar Wilmar International, dan Daewoo International Corp merupakan tiga besar dari 73 anggota BKDI. Mendatang, ICDX akan membuka wadah perdagangan karet lokal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia