Lahir dalam keluarga pebisnis yang mapan tidak membuat Dirk Edward Ziff silau akan peninggalan bisnis sang ayah. Pria asal Amerika Serikat ini justru memilih membangun kerajaan bisnis sendiri. Alasannya satu, ia tidak ingin kesuksesannya karena bayang-bayang nama besar sang ayah dan kakek yang telah lebih dahulu dikenal sebagai raja media. Dirk justru memilih bisnis sektor keuangan dan menjadikannya miliarder dunia di urutan 298 versi Forbes. Banyak miliarder dunia memupuk harta dari bisnis turun temurun alias warisan. Tapi, beda halnya dengan Dirk Edward Ziff. Miliarder asal Amerika Serikat (AS) ini justru sama sekali tidak tertarik meneruskan bisnis media yang lebih dahulu dirintis oleh sang kakek yakni Ziff Davis Inc. Padahal perusahaan tersebut telah tersohor di bisnis pengelolaan website, media, dan data. Beberapa majalah hasil cetakan Ziff Davis Inc antara lain Car and Driver dan PC Magazine. Semula, Ziff Davis dikelola oleh ayah Dirk. Namun usai sang ayah pensiun, Dirk tidak tertarik mengelola bisnis warisan itu.
Miliarder yang ogah meneruskan bisnis warisan (1)
Lahir dalam keluarga pebisnis yang mapan tidak membuat Dirk Edward Ziff silau akan peninggalan bisnis sang ayah. Pria asal Amerika Serikat ini justru memilih membangun kerajaan bisnis sendiri. Alasannya satu, ia tidak ingin kesuksesannya karena bayang-bayang nama besar sang ayah dan kakek yang telah lebih dahulu dikenal sebagai raja media. Dirk justru memilih bisnis sektor keuangan dan menjadikannya miliarder dunia di urutan 298 versi Forbes. Banyak miliarder dunia memupuk harta dari bisnis turun temurun alias warisan. Tapi, beda halnya dengan Dirk Edward Ziff. Miliarder asal Amerika Serikat (AS) ini justru sama sekali tidak tertarik meneruskan bisnis media yang lebih dahulu dirintis oleh sang kakek yakni Ziff Davis Inc. Padahal perusahaan tersebut telah tersohor di bisnis pengelolaan website, media, dan data. Beberapa majalah hasil cetakan Ziff Davis Inc antara lain Car and Driver dan PC Magazine. Semula, Ziff Davis dikelola oleh ayah Dirk. Namun usai sang ayah pensiun, Dirk tidak tertarik mengelola bisnis warisan itu.