KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (
BRMS), melalui anak perusahaannya, PT Citra Palu Minerals (CPM), mengumumkan cadangan mineral dengan kandungan emas berkadar tinggi pada tambang bawah tanahnya di Palu. Laporan ini disusun sesuai dengan standar
Joint Ore Reserves Committee (JORC).
Berdasarkan data dari konsultan tambang CPM, AMC Consultant, cadangan mineral yang dilaporkan memiliki kadar emas rata-rata 3,2 gram per ton (g/t) dengan total kandungan emas mencapai 3,54 juta oz. Sekitar 85% cadangan ini berasal dari prospek tambang bawah tanah di lokasi River Reef, Poboya, Palu, dengan kadar emas mencapai 4,9 g/t.
Direktur Utama & CEO BRMS Agus Projosasmito mengatakan kandungan emas yang lebih tinggi dari cadangan mineral bawah tanah memberikan indikasi yang baik terhadap kenaikan kinerja produksi Perusahaan di masa mendatang.
"Kami berharap untuk dapat segera melakukan penambangan atas cadangan mineral bawah tanah di Palu," kata Agus dalam keterangan resminya, Rabu (11/12).
Baca Juga: Cadangan Emas Bawah Tanah Anak Usaha Bumi Resources (BRMS) di Palu Capai 3,54 Juta Oz Agus menambahkan CPM juga menunjuk PT Macmahon Indonesia (MMI) sebagai kontraktor tambang di proyek tambang emas Poboya di Palu. Macmahon Indonesia merupakan anak usaha dari Macmahon Holdings Limited, perusahaan dengan pengalaman luas di penambangan terbuka dan bawah tanah yang mana sahamnya tercatat di Bursa Efek Australia.
"CPM bersama dengan Macmahon berharap untuk dapat memproduksikan sumber daya & cadangan mineralnya di masa mendatang," jelasnya.
Selain itu, CPM juga merekrut beberapa
mining engineer dengan spesialisasi pada penambangan bawah tanah, seperti Robert Gelson (Australia), Tutus Djama, dan Budi Halim.
Para
mining engineer ini memberikan nilai tambah dari pengalaman mereka sebelumnya di perusahaan-perusahaan multinasional, seperti Rio Tinto, Newcrest Mining, Barrick Gold, dan lain-lain.
Rekomendasi Saham Founder Stocknow.id, Hendra Wardana melihat BRMS memiliki prospek yang sangat positif berkat peningkatan cadangan emas berkadar tinggi di tambang River Reef dan Hill Reef, Poboya, Palu.
Kadar emas yang naik dari 2,4 g/t menjadi 3,2 g/t, dengan total kandungan emas mencapai 3,54 juta oz, memberikan potensi signifikan untuk meningkatkan margin dan laba perusahaan.
"Ditambah lagi, adanya cadangan perak sebesar 8,6 juta oz menambah nilai aset BRMS ke depan," terang Hendra kepada Kontan, Kamis (11/12).
Sentimen yang mendukung kenaikan harga saham BRMS terutama berasal dari perkembangan posistif di perusahaan. Pengumuman BRMS terkait cadangan emas berkadar tinggi menjadi katalis kuat, terutama karena kadar emas yang lebih tinggi akan menghasilkan nilai tambah yang lebih besar dari hasil ekstraksi.
Selain itu, penunjukan PT Macmahon Indonesia sebagai kontraktor tambang memberikan keyakinan kepada pasar terkait eksekusi proyek yang lebih terorganisasi dan profesional.
Hendra merekomendasikan untuk
buy saham BRMS dengan target harga Rp 480 per saham.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan saham BRMS sedang berada di fase
uptrend, namun disertai dengan munculnya tekanan jual.
"MACD mulai menyempit dan berpeluang
goldencross, sedangkan
stochastic rawan membentuk
deadcross," papar Herditya kepada Kontan, Kamis (11/12).
Herditya merekomendasikan untuk
speculative buy saham BRMS di target harga Rp 470- Rp 488 per saham, dengan level
support Rp 406 dan
resistance Rp 452.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih