Miliki konsesi 1.527 km, Jasa Marga (JSMR) tetap kejar konsesi tol baru



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR, anggota indeks Kompas100 ini) saat ini telah memiliki konsensi jalan tol sepanjang 1.527 kilometer (km). Dari jumlah tersebut, manajemen telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 1.041 km.

Di tahun ini, diperkirakan dua ruas tol yakni JORR-2 yang sedang dibangun dan Jakarta-Cikampek Elevated sudah dapat dioperasikan. Selain itu Jasa Marga juga sedang menyelesaikan empat proyek lainnya.

Di antara proyek tersebut adalah Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 184,05 km, Akses Patimban 37,7 km, Ciranjang-Padalarang 27,8 km, dan Semarang-Demak 37,7 km. Catatan KONTAN, untuk mengerjakan proyek tersebut, tahun ini JSMR mengalokasikan dana belanja modal mencapai Rp 20 triliun untuk penyelesaian proyek miliknya.


Terbaru, Jasa Marga juga menjadi pemilik konsesi salah satu ruas yang tergabung dalam Jalan Tol Trans Jawa, yakni ruas Probolinggo –Banyuwangi 172 kilometer. Proyek itu dibagi menjadi tiga seksi yakni seksi I 31,2 kilometer mencapai Situbondo, seksi II sepanjang 109 kilometer, dan seksi III 31,8 kilometer.

Direktur Utama PT Jasa Marga Probolinggo Banyuwangi atau JMP (anak usaha JSMR) Hari Pratama mengungkapkan jalan tol itu bakal memakan biaya investasi sebesar Rp 23,39 triliun. “Awal tahun sudah dapatkan Rp 2,52 triliun dari pinjaman sindikasi untuk pembebasan lahan,” katanya kepada Kontan.co.id pada Selasa (16/7).

Pinjaman sindikasi diperoleh JMP dari Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Central Asia. Kebutuhan pembebasan lahan sendiri disebut Hari membutuhkan biaya sekitar Rp 4,7 triliun dan pihaknya akan mengajukan pinjaman tambahan setelah plafon Rp 2,52 triliun habis.

Desain seksi I sepanjang 31,2 kilometer saat ini sudah selesai. Nah, kini Jasa Marga sedang melakukan lelang untuk menunjuk kontraktor yang akan menggarap proyek tersebut. “Ditargetkan akhir 2019 sudah selesai,” jelas Hari.

Adapun sistem pembiayaan proyek Probolinggo –Banyuwangi menggunakan mekanisme contractor pre financing (CPF). Dalam mekanisme CPF, pembayaran baru diberikan JMP setelah proyek Tol Probolinggo – Banyuwangi Seksi I selesai.

Untuk jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, PT Jasa Marga Jalan layang Cikampek (JJC) mengeklaim pengerjaan konstruksi jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek telah mencapai 86 % pada akhir Juni 2019 ini. Targetnya konstruksi jalan tol itu akan selesai pada September 2019 dan selanjutnya akan dilakukan uji layak.

Direktur Utama JJC Djoko Dwijono mengatakan pekerjaan konstruksi jalan tol sepanjang 36,40 kilometer itu masih menyisakan 139 steel box girder yang belum terpasang dari total 2.585 steel box girder. Pelaksanaan pemasangan steel box girder berlangsung tiap hari pada pukul 22.00-05.00 WIB.

Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat. Jalan tol itu sebagian berada tepat di atas ruas Tol Jakarta-Cikampek yang telah ada saat ini. Nantinya, jalan tol baru ini diproyeksikan untuk mengurangi kepadatan panjang yang berada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Mengutip Kompas.com, JSMR juga sedang mengincar lima konsesi jalan tol. Kelima jalan tol tersebut adalah Tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 25,39 kilometer yang dibangun PT Waskita Toll Road, dan JORR 2 Cengkareng-Kunciran-Serpong-Cinere sepanjang 36,6 kilometer yang dikembangkan oleh masing-masing PT Jasamarga Kunciran Cengkareng, PT Marga Trans Nusantara, dan PT Cinere Serpong Jaya.

Kemudian Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) sepanjang 14,64 kilometer milik PT Translingkar Kita Jaya, Tol Pandaan-Malang yang membentang 38,48 kilometer yang diusahakan PT Jasamarga Pandaan Malang, dan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sepanjang 53,6 kilometer milik PT Waskita Toll Road.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini