Militer AS: Houthi Yaman Serang Dua Kapal Tanker Minyak Mentah di Laut Merah



KONTAN.CO.ID - LONDON/WASHINGTON. Militer Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa pemberontak Houthi yang didukung Iran dari Yaman menyerang dua kapal tanker minyak mentah - Amjad yang berbendera Saudi dan Blue Lagoon I yang berbendera Panama - di Laut Merah pada Senin (2/9).

Serangan ini disebut sebagai "tindakan terorisme yang ceroboh".

Houthi pada Senin malam mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap Blue Lagoon dengan menggunakan sejumlah rudal dan drone, namun tidak menyebutkan tentang kapal tanker Saudi tersebut.


Baca Juga: Kapal Tanker Minyak Sounion yang Diserang Houthi Timbulkan Risiko Lingkungan

Komando Pusat AS mengungkapkan bahwa Houthi menyerang kedua kapal tersebut dengan dua rudal balistik dan sebuah sistem serangan udara tak berawak, yang mengenai kedua kapal tersebut.

Kedua kapal itu penuh muatan minyak mentah, dengan Amjad membawa sekitar dua juta barel minyak, menurut pernyataan militer AS yang menggambarkan serangan tersebut sebagai "tindakan terorisme ceroboh oleh Houthi."

Dua sumber mengatakan kepada Reuters bahwa kapal-kapal tersebut berlayar berdekatan saat diserang, namun mampu melanjutkan perjalanan mereka tanpa kerusakan besar atau korban jiwa.

Pemilik Amjad, kelompok pelayaran nasional Saudi Bahri, belum memberikan komentar terkait insiden ini. Supertanker ini memiliki kapasitas maksimum dua juta barel.

Baca Juga: Houthi Serang Kapal Tanker Minyak Yunani di Laut Merah

Pengelola Blue Lagoon I yang berbasis di Yunani, Sea Trade Marine SA, juga belum memberikan komentar. Tanker jenis Suezmax ini memiliki kapasitas maksimum satu juta barel.

Salah satu sumber mengatakan kepada Reuters bahwa kemungkinan besar Amjad tidak menjadi target langsung.

Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar dunia, memantau dengan cemas saat rudal-rudal Houthi ditembakkan ke wilayahnya untuk menargetkan kapal-kapal di Laut Merah.

Arab Saudi telah berupaya keluar dari perang yang berkepanjangan di Yaman dan perseteruan dengan pendukung utama Houthi, Iran.

Houthi pertama kali melancarkan serangan udara dengan drone dan rudal di jalur air ini pada November.

Baca Juga: AS Cabut Larangan Penjualan Senjata Militer ke Arab Saudi

Mereka mengklaim tindakan ini sebagai solidaritas terhadap warga Palestina yang mengalami serangan dalam perang Israel di Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu orang, menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut, dan menyebabkan krisis kemanusiaan setelah serangan mematikan kelompok Hamas pada 7 Oktober.

Dalam lebih dari 70 serangan, Houthi telah menenggelamkan dua kapal, menyita satu lagi, dan menewaskan setidaknya tiga pelaut.

Pusat Informasi Maritim Gabungan, yang dikelola oleh angkatan laut internasional untuk melacak serangan Houthi, mengatakan tiga serangan rudal balistik menghantam kapal tanker Blue Lagoon I pada Senin, 70 mil laut barat laut pelabuhan Saleef di Yaman utara.

Baca Juga: Kapal Tanker Minyak Mentah di Selat Bab el-Mandeb Jadi Target Serangan Houthi

Pusat ini menilai bahwa "M/V BLUE LAGOON I diserang karena kapal-kapal lain dalam struktur perusahaannya baru-baru ini melakukan kunjungan ke pelabuhan di Israel," kata pusat itu dalam sebuah laporan.

"Semua kru di atas kapal dalam keadaan aman. Kapal hanya mengalami kerusakan minimal dan tidak memerlukan bantuan."

Editor: Yudho Winarto