Militer China Arahkan Laser ke Pesawat Australia, PM Morrison: Tindakan Intimidasi



KONTAN.CO.ID -  MELBOURNE. Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuduh Beijing melakukan tindakan intimidasi setelah sebuah kapal angkatan laut China mengarahkan laser ke pesawat pengintai militer Australia pekan lalu.

Sebuah pesawat patroli maritim P-8A Poseidon diterangi pada hari Kamis saat terbang di atas pendekatan utara Australia oleh laser dari kapal Tentara Pembebasan Rakyat-Angkatan Laut (PLA-N), yang berpotensi membahayakan nyawa, kata departemen pertahanan.

Morrison mengatakan pemerintahnya akan menuntut jawaban dari Beijing. "Saya tidak bisa melihatnya selain tindakan intimidasi, satu tidak beralasan, tidak beralasan," kata Morrison pada briefing seperti dilansir Reuters, Minggu (20/2). 


"Dan Australia tidak akan pernah menerima tindakan intimidasi seperti itu."

Baca Juga: Pasar Alutsista Global Masih Tumbuh di Tengah Pandemi Covid-19, Amerika Memimpin

Menteri Pertahanan Peter Dutton menyebut insiden itu tindakan yang sangat agresif yang terjadi di zona ekonomi eksklusif Australia.

"Saya pikir pemerintah China berharap tidak ada yang berbicara tentang tindakan intimidasi agresif ini," kata Dutton kepada televisi Sky News.  "Kami melihat berbagai bentuk itu tepat di seluruh wilayah dan di banyak bagian dunia."

Kapal China sedang berlayar ke timur dengan kapal PLA-N lain melalui Laut Arafura pada saat kejadian, kata departemen itu. Lautnya terletak di antara pantai utara Australia dan pantai selatan New Guinea.

Baca Juga: Rusia Tambah Pasukan, Blinken Wanti-wanti Invasi ke Ukraina Bisa Terjadi Bulan Ini

Hubungan antara Australia dan China, mitra dagang utamanya, memburuk setelah Canberra melarang Huawei Technologies Co Ltd dari jaringan broadband 5G-nya pada tahun 2018, memperketat undang-undang terhadap campur tangan politik asing, dan mendesak penyelidikan independen terhadap asal usul COVID-19

Editor: Noverius Laoli