Militer China dan India Mulai Meninggalkan Himalaya Setelah Bentrok Dua Tahun Lalu



KONTAN.CO.ID - BEIJING/DELHI. Pasukan militer China dan India mulai meninggalkan daerah perbatasan Gogra-Hotsprings di Himalaya barat, dua tahun setelah bentrokan yang membuat hubungan diplomatik kedua negara memanas.

Pelepasan pasukan ini dilakukan menjelang pertemuan tingkat tinggi China dan India di Uzbekiztan pekan depan. Pertemuan itu pun kemungkinan akan dihadiri langsung oleh Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Dilansir dari Reuters (9/9), kedua negara memastikan bahwa penarikan pasukannya dilakukan dengan cara yang terkoordinasi dan terencana. Langkah ini diharapkan mampu menjaga perdamaian di perbatasan.


Baca Juga: China dituding pasang senjata ini untuk bakar tentara India hidup-hidup di Himalaya

Otoritas pertahanan India pada hari Kamis (8/9) menyampaikan bahwa keputusan ini diambil demi menciptakan situasi Garis Kontrol Aktual (LAC) yang lebih damai.

"Kontak mata-ke-mata telah berakhir. Pasukan telah dilepaskan. Ini adalah langkah pertama menuju LAC yang lebih tenang," kata sumber tersebut, yang berbicara secara anonim.

Penarikan pasukan pun telah dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan China pada hari Jumat. Disebutkan bahwa pasukan dari kedua belah pihak telah mulai melepaskan diri dengan cara yang sinkron dan terencana.

"Ini kondusif untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan," ungkap kementerian.

Baca Juga: Tentara India dan China kembali baku hantam di perbatasan kedua negara

China dan India berbatasan secara langsung di wilayah sepanjang 3.800 km yang terbentang tanpa tanda batas. Pasukan penjaga kedua negara mematuhi protokol untuk menghindari penggunaan senjata api apa pun.

Namun, pada Juni 2020 terjadi bentrokan antara para pasukan penjaga perbatasan di daerah Galwan wilayah Ladakh. Sedikitnya 20 tentara India dan 4 tentara China tewas dalam insiden tersebut.

Hubungan diplomatik dan keamanan kedua negara sempat memanas. Sejak saat itu, sudah ada 16 putaran pertemuan antara komandan militer senior dari kedua negara untuk mencari jalan damai.

Selama pembicaraan dilakukan, keduanya terus menyiagakan pasukannya di perbatasan. India mengirim sekitar 50.000 tentara di sepanjang daerah yang diperebutkan di Ladakh untuk menandingi pasukan China dengan jumlah yang kurang lebih sama.

Beberapa pasukan bahkan ditempatkan di ketinggian lebih dari 4.572 m di pegunungan Himalaya, di mana minimnya oksigen bisa mengancam nyawa para prajurit.