Militer China dan Rusia Bersiap untuk Latihan Gabungan di Laut Jepang



KONTAN.CO.ID - BEIJING/MOSKOW. Angkatan laut dan angkatan udara China dan Rusia mulai mempersiapkan diri untuk melakukan latihan gabungan di Laut Jepang yang dijadwalkan berlangsung bulan ini.

Dalam siaran pers yang dirilis hari Selasa (18/7), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Armada Pasifik Rusia telah berangkat dari Vladivostok untuk berpartisipasi dalam latihan bersama bertajuk Northern/Interaction-2023 antara China dan Rusia.

Mengutip Global Times, Rusia mengirim kapal anti-kapal selam besar Admiral Tribunts dan Admiral Panteleev, beserta kapal korvet Gremyashy dan Aldar Tsydenzhapov untuk berpartisipasi dalam latihan tersebut.


Sementara itu, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Nasional China pada hari Sabtu (15/7), latihan kali ini bertema "menjaga rute maritim strategis" dan dirancang untuk lebih meningkatkan kemampuan koordinasi militer kedua negara.

Baca Juga: Pesawat Angkatan Laut AS Terbang Melalui Selat Taiwan, Ini yang Dilakukan China

Tujuan lain dari latihan gabungan ini adalah untuk memperkuat kemampuan mereka dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional, serta menanggapi berbagai tantangan keamanan secara kolektif.

Masih di hari yang sama, kelompok pertama unit Angkatan Udara China tiba di Vladivostok dengan pesawat angkut Y-20. Beberapa jenis pesawat lain seperti pesawat peringatan dini KJ-500, jet tempur J-16 dan helikopter Z-20 juga akan berpartisipasi.

Kapal perusak Type 052D Qiqihar dan Guiyang, fregat Type 054A Zaozhuang dan Rizhao, serta kapal pengisian ulang komprehensif Type 903 Taihu juga telah berangkat dari Qingdao, Provinsi Shandong China Timur pada hari Sabtu.

Baca Juga: Angkatan Laut dan Udara China Gelar Latihan Militer Skala Besar dekat Taiwan

Menjadi Latihan Militer Skala Besar

Li Yaqiang, seorang pakar angkatan laut China, kepada Global Times mengatakan bahwa latihan militer kali ini akan memiliki skala yang besar karena dua negara sama-sama mengirimkan kapal dan pesawat tempur utama.

"China dan Rusia sama-sama mengirimkan kapal perang utama mereka serta pasukan penerbangan untuk latihan tersebut. arena latihan tersebut bertujuan untuk melindungi rute maritim strategis, kemungkinan akan menampilkan misi pertahanan udara, anti kapal selam, dan anti kapal," ungkap Li.

Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang dalam siaran persnya mengatakan, Laut Jepang telah menjadi wilayah panas untuk latihan militer karena AS, Jepang, dan Korea Selatan mengadakan latihan angkatan laut bersama pada hari Minggu dan berlatih pertahanan rudal balistik.

Menurut para pengamat, hal utama yang harus diperhatikan dari Northern/Interaction-2023 adalah bahwa pesawat tempur China dapat beroperasi dari lapangan terbang Rusia, mengingat pasukan penerbangan China telah tiba di Vladivostok.

Baca Juga: Pertama Kali, Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan untuk Membahas Ancaman AI

"Karena Laut Jepang berada di depan pintu Rusia, pesawat tempur China yang beroperasi dari lapangan terbang Rusia akan sangat mengurangi waktu reaksi dalam melawan ancaman di Laut Jepang," kata Fu Qianshao, seorang ahli penerbangan militer China.

Sebelum terlibat dalam Northern/Interaction-2023, Rusia berpartisipasi dalam latihan Western/Interaction-2021 yang diadakan di Daerah Otonomi Ningxia Hui, China Barat Laut, pada Agustus 2021. Latihan itu menandai pertama kalinya China mengundang pasukan asing untuk berpartisipasi dalam latihan strategis tahunannya di wilayahnya.

Untuk memperkuat hubungan, China juga secara teratur mengikuti latihan strategis tahunan yang diadakan di Rusia.