KONTAN.CO.ID - Kementerian Pertahanan Taiwan pada hari Rabu (16/1) kembali mendeteksi kehadiran jet tempur milik Angkatan Udara China di sekitar wilayahnya. Armada pesawat militer itu juga hadir bersama dengan sejumlah kapal perang. Pihak kementerian mengidentifikasi aktivitas militer China tersebut sebagai "patroli kesiapan tempur gabungan", sekaligus menjadi aktivitas militer skala besar pertama setelah pemilu Taiwan. Melansir Reuters, Taiwan mendeteksi 18 pesawat termasuk pesawat tempur Su-30 yang beroperasi di lepas pantai utara, tengah, serta barat daya sejak pukul 19:50 malam waktu setempat.
Sebelas dari pesawat itu bahkan dilaporkan telah melintasi garis tengah Selat Taiwan dalam pola kerja sama dengan kapal perang China. Baca Juga: Lai Ching-te, Menangkan Pemilu Presiden di Taiwan Taiwan kemudian mengirimkan pasukannya sendiri untuk memantau aktivitas tetangganya tersebut. "Keamanan dan kemakmuran Selat Taiwan berkaitan erat dengan pembangunan dan stabilitas global, serta merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh semua pihak di kawasan. Militer akan terus memperkuat kemampuan pertahanan diri sesuai dengan ancaman musuh serta merespons ancaman regional," tulis Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya. Tekanan militer China jelas masih akan menjadi tantangan utama Taiwan di bawah presiden barunya, Lai Ching-te. Lai, yang akan mulai menjabat pada 20 Mei, telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China namun ditolak.