KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ketika kapal perusak USS Barry berlayar melalui Selat Taiwan pada Rabu (14/10), militer China mengorganisir Angkatan Laut dan Angkatan Udara serta melacak juga memantau kapal perang Amerika Serikat (AS) itu. Mengutip Global Times, Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengumumkan perintah tersebut pada Kamis (15/10). Dalam beberapa hari terakhir, AS telah sering mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan "kemerdekaan Taiwan", yang secara serius merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, Kolonel Senior Zhang Chunhui, juru bicara Komando Teater Timur PLA, mengatakan.
Transit kapal perusak USS Barry di Selat Taiwan terjadi setelah media asing melaporkan pada Selasa (13/10) dan Rabu (14/10) bahwa AS sedang bergerak maju dengan penjualan senjata terbaru ke Taiwan, yang menurut para ahli menampilkan senjata serangan dibanding bersifat defensif. Baca Juga: Xi Jinping: Korps Marinir China harus fokus pada kesiapan perang "Kami dengan tegas mendesak Amerika Serikat untuk berhenti membuat pernyataan dan tindakan yang menimbulkan masalah. Pasukan komando selalu waspada, dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial, serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Zhang.