KONTAN.CO.ID - Angkatan Laut Kolombia pada hari Senin (22/1) mengonfirmasi telah berhasil mencegat kapal selam narkotika pertamanya tahun ini. Sebanyak 800 kg narkoba pun diamankan. Mengutip
AP News, juru bicara Angkatan Laut Kolombia, Kapten Wilmer Roa, mengatakan bahwa kapal selam itu dicegat pada Sabtu (20/1) pagi di lepas pantai Pasifik Kolombia. Roa menjelaskan bahwa kapal selam rakitan sepanjang 15 meter itu membawa hampir 800 kilogram kokain dalam kemasan kecil seukuran batu bata.
"Paket-paket itu dicap dengan gambar kalajengking dan bendera Meksiko. Kenyataannya, ini masih kecil. Kami pernah menangkap kapal selam yang membawa hampir 3.500 kilogram narkoba," kata Kapten Roa. Roa menambahkan, tahun lalu Angkatan Laut Kolombia menangkap 10 kapal selam pembawa narkoba.
Baca Juga: Profil Adolfo Macias, Kepala Geng Narkoba Paling Berbahaya di Ekuador Pada hari Sabtu, Ekuador mengumumkan bahwa mereka juga telah menyita sebuah kapal selam yang membawa 3,2 ton kokain. Kapal selam itu ditangkap berdasarkan informasi yang diberikan oleh Angkatan Laut Kolombia. Para pengedar narkoba menggunakan lambung speedboat untuk membuat kapal selam, dan mengadaptasinya agar bisa melakukan perjalanan sedikit di bawah permukaan laut. "Beberapa orang meninggal di dalam mesin ini, karena mengalami kerusakan mekanis, atau memiliki saluran yang sangat kecil untuk mengalirkan udara segar," kata Roa.
Baca Juga: Presiden Ekuador Menyatakan Perang Terhadap Geng Narkoba Negara Produsen dan Pengedar Narkoba
Pemerintah Kolombia telah berjuang untuk membatasi produksi kokain dalam beberapa tahun terakhir.
Di saat yang sama, kelompok pemberontak dan geng penyelundup narkoba terus berusaha mengambil alih wilayah yang ditinggalkan oleh gerilyawan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia setelah perjanjian damai kelompok tersebut dengan pemerintah pada tahun 2016. Berdasarkan data Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), luas area yang ditanami semak koka di Kolombia mencapai angka tertinggi yaitu 230.000 hektar pada tahun 2022. Potensi produksi kokain juga meningkat menjadi 1.700 ton, meningkat 24% dari tahun sebelumnya. Meskipun produksi kokain meningkat di Kolombia, Ekuador tetap menjadi jalur populer untuk menyelundupkan narkoba.