KONTAN.CO.ID - SEOUL - Militer Korea Selatan menegaskan mereka tidak akan melakukan investigasi dugaan penerbangan drone di wilayah ibu kota Korea Utara Pyongyang. Mereka mengatakan pada hari Kamis (17/10) bahwa mereka tidak menyelidiki dugaan penerbangan pesawat tanpa awak Korea Selatan di atas ibu kota Korea Utara yang diduga berlangsung awal bulan ini. Militer Korsel menggambarkan bahwa tudingan penerbangan drone itu sebagai masalah yang harus diklarifikasi sendiri oleh Korea Utara.
Jumat lalu, Korea Utara menuduh Korea Selatan mengirim pesawat tanpa awak ke Pyongyang sebanyak tiga kali Oktober 2014.
Baca Juga: Seperti film Holywood! Korsel Siapkan Senjata Laser ala StarWars Cegat Drone Korut Hal ini mereka sebut sebagai apa yang digambarkan menjadi "provokasi serius." Korea Selatan menolak untuk mengonfirmasi apakah mereka yang mengirim pesawat tanpa awak tersebut. Ketika ditanya apakah militer sedang menyelidiki dugaan penerbangan tersebut, juru bicara Kepala Staf Gabungan (JCS) Kolonel Lee Sung-jun mengatakan tidak perlu ada penyelidikan hanya karena klaim Korea Utara. Gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea resmi Korea Utara pada tanggal 11 Oktober 2024, menunjukkan pesawat tanpa awak (dalam lingkaran besar) dan sebungkus selebaran (dalam lingkaran kecil) yang diklaim Pyongyang dikirim oleh Korea Selatan.
Tonton: Korea Utara Ancam Serangan Mengerikan Jika Drone Selatan Terbang di Atas Pyongyang Lagi "Saya tidak tahu mengapa JCS harus menyelidiki pesawat nirawak yang muncul di atas Pyongyang," kata Lee dalam sebuah pengarahan. "Ini adalah sesuatu yang harus diklarifikasi oleh Korea Utara."
Pada hari Selasa, Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara yang berpengaruh, mengklaim negaranya telah mendapatkan "bukti yang jelas" bahwa militer Korea Selatan bertanggung jawab atas penerbangan tersebut tetapi tidak memberikan bukti apa pun. Secara terpisah, Lee mengatakan militer mengingat kemungkinan Pyongyang menggunakan rekaman videonya untuk melaporkan ledakan rute darat antar-Korea oleh negara tertutup itu pada hari Selasa.
Sebelumnya pada hari Kamis, media pemerintah Korea Utara merilis foto-foto bagian dari rute Gyeongui barat dan Donghae timur yang diledakkan, dengan salah satu gambar tampak mirip dengan rekaman JCS. Peledakan terjadi setelah Korea Utara mengatakan minggu lalu bahwa mereka akan secara permanen memblokir perbatasannya dengan Korea Selatan dan membangun struktur pertahanan garis depan.
Editor: Syamsul Azhar