KONTAN.CO.ID - YANGON. Penguasa militer Myanmar menuduh pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi secara ilegal menerima uang senilai US$ 600.000 dan 11 kg emas. Melansir
BBC, tuduhan itu adalah tuduhan terkuat yang dilontarkan oleh militer sejak menggulingkan Suu Kyi dan kepemimpinan demokratis negara itu pada 1 Februari. Namun, tidak ada bukti yang diberikan.
Menurut Juru Bicara Junta Brigjen Zaw Min Tun, Tuduhan bahwa Suu Kyi menerima uang tunai US$ 600.000 dan 11 kg emas dibuat oleh mantan menteri utama Yangon, Phyo Mien Thein, yang mengatakan dia telah memberinya pembayaran. Komite antikorupsi sedang menyelidiki, tambahnya. Tapi hal itu dibantah oleh seorang anggota parlemen dari parlemen yang dibubarkan yang mewakili partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi.
Baca Juga: Militer Myanmar dinilai telah menggunakan taktik mematikan terhadap pengunjuk rasa "Tidak jarang melihat fitnah terhadap politisi dan upaya untuk menghancurkan partai sementara anak muda yang tidak bersalah dibunuh di depan umum," kata Aye Ma Ma Myo kepada
Reuters.
Jenderal Zaw Min Tun juga menuduh Presiden Win Myint dan beberapa menteri kabinet melakukan korupsi. Sementara itu, seorang penyelidik hak asasi manusia PBB menuduh militer melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB meminta militer Myanmar setop lakukan kekerasan Thomas Andrews mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa bahwa Myanmar saat ini sedang dikendalikan oleh rezim pembunuh dan ilegal yang kemungkinan besar melakukan pembunuhan, penyiksaan dan penganiayaan yang "meluas" dan "sistematis".
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie