Militer Suriah pantang mundur meski digempur Amerika cs



KONTAN.CO.ID - DAMASKUS. Serangan udara yang dilancarkan pihak Barat tidak akan menghambat militer Suriah untuk memerangi semua militan yang tersisa di negara itu. Pernyataan tersebut disampaikan pihak militer Suriah dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada Sabtu (14/4), seperti dilansir Reuters.

Seperti diketahui, Sabtu dini hari, Amerika Serikat, Inggris dan Prancis menyerang militer Suriah, sebagai reaksi atas serangan gas beracun yang menyebabkan puluhan warga sipil meninggal di Douma, sebuah kota di luar Damaskus pada pekan lalu.

Pihak Barat mencurigai serangan gas itu dilakukan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan sekutunya. Douma merupakan benteng terakhir bagi pemberontak yang menentang al-Assad.


Militer Suriah mengatakan, hampir 110 rudal menghantam sasaran di ibukota Damaskus dan wilayah lainnya, namun sistem pertahanan udara menjatuhkan sebagian besar dari rudal tersebut.

"Serangan-serangan seperti itu tidak akan menghalangi pasukan bersenjata kami dan pasukan sekutu dari upaya untuk menghancurkan kelompok-kelompok teroris bersenjata yang tersisa," kata militer Suriah.

Suriah bersama sekutu utamanya, Rusia dan Iran, telah mengecam laporan tentang dugaan serangan gas itu sebagai tudingan palsu. Pemerintah Suriah menuduh Washington berusaha menggunakannya sebagai dalih untuk menyerang.

Sebelumnya, Kementerian luar negeri Suriah mengatakan bahwa penyerangan yang dipimpin AS hanya akan menyebabkan ketegangan yang meradang di dunia dan mengancam keamanan internasional.

"Agresi biadab..., tidak akan mempengaruhi tekad dan berbagai desakan yang dilakukan rakyat Suriah dan pasukan bersenjata mereka yang heroik," tulis media pemerintah Suriah.

Editor: Dupla Kartini