Militer Taiwan Berusaha Mempelajari Pola Serangan Cepat Hamas



KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng pada hari Kamis (12/10) mengumumkan pihaknya telah membentuk satuan khusus untuk mempelajari serangan cepat oleh pejuang Hamas ke Israel. Pembentukan satuan seperti ini juga dilakukan Taiwan untuk mempelajari respons Ukraina terhadap invasi Rusia tahun lalu.

Chiu mengakui bahwa pengetahuan adalah kunci untuk mencegah perang karena Taiwan ada di bayang-bayang agresi militer China.

"Bekerja dengan cerdas itu sangat penting. Dengan kecerdasan, banyak tindakan penanggulangan yang bisa dilakukan. Perang bahkan bisa dihindari," kata Chiu, dikutip CNA.


Baca Juga: Pesawat Militer China Kembali Mendekati Taiwan, Kali Ini Ada 24 Unit

Meskipun ada perbedaan besar antara ancaman yang dihadapi Taiwan dari China dengan apa yang terjadi antara Israel dan Hamas, namun Taiwan melihat bahwa perang yang terjadi di Gaza saat ini bisa digunakan untuk memprediksi serangan China.

Atas dasar itu, Chiu bergerak cepat dengan membentuk satuan tugas khusus untuk memantau situasi dan mempelajari segala hal yang terjadi di pertempuran nyata masa kini.

Menurut Chiu, pertempuran antara Israel dan Hamas benar-benar menunjukkan kengerian dari perang.

Baca Juga: Mengintip Pembaruan Kemampuan Militer China di Tahun 2023

Terkait upaya peningkatan kemampuan perang militer Taiwan, Chiu memastikan bahwa Taiwan tetap akan menghindari perang.

"Meskipun militer militer berupaya meningkatkan kesiapan tempur, hal itu tidak akan mendorong kepada perang. Ini adalah harapan bersama semua orang untuk menghindari perang," tandas Chiu.

Dalam beberapa tahun terakhir Taiwan mendapatkan tekanan yang semakin kuat dari China, yang menganggap pemerintahan Taipei adalah separatis.

Tahun lalu, China melakukan dua rangkaian latihan perang skala besar di sekitar Taiwan. Aksi tersebut dipandang Taiwan sebagai latihan untuk invasi.