Millenium Pharmacon perbesar porsi bisnis generik



KONTAN.CO.ID - PT Millenium Pharmacon International Tbk (SDPC) berencana memperluas cakupan bisnis ke ranah obat generik. Meningkatnya pengguna layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membuat perusahaan ingin meningkatkan kontribusi di bidang penjualan obat generik.

Untuk itu, perusahaan berencana mengakuisisi 15% saham PT Errita Pharma, produsen obat generik yang beroperasi di Bandung.

"Saat ini kontribusi penjualan obat generik baru 5% dari total penjualan kami. Oleh karena itu, dengan akuisisi ini diharapkan pertumbuhan penjualan obat generik kami akan tumbuh positif ke depannya," ujar Mohamad Muhazni bin Mukhtar, Direktur Utama SDPC di Jakarta, Senin (11/9).


Namun, Muhazni belum bisa menyebutkan besar tambahan kontribusi penjualan obat generik dari akuisisi ini. Pasalnya saat ini perusahaan masih melakukan proses evaluasi sehingga belum bisa menyebutkan dampak pembelian saham PT Errita Pharma ke SDPC.

Rencananya, dana untuk membeli sebagian saham PT Errita Pharma tersebut akan diperoleh perusahaan lewat hak memesan efek terlebih dulu (HMETD) alias rights issue. Rencana ini pun telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan Senin (11/9).

Selain melakukan akuisisi, perusahaan juga telah berekspansi lain diantaranya meningkatkan diversifikasi produk yang didistribusikan oleh perusahaan.

Selama ini, menurut Muhazni, perusahaan melakukan diversifikasi dengan menambahkan produk alat kesehatan dan produk over the counter (OTC) ke dalam lini bisnis perusahaan. Hal ini nampaknya berjalan sukses, karena hingga Juni 2017, perusahaan berhasil meraup penjualan hingga Rp 1,01 triliun atau naik 1,17% year-on-year (yoy).

Meski kontribusi terbesar tetap datang dari penjualan obat resep, namun penjualan alat kesehatan terlihat mengalami peningkatan. Lini bisnis penjualan alat kesehatan meningkat dari Rp 105,56 miliar di semester 1 2016 menjadi Rp 149,69 miliar di semester pertama tahun ini.

"Penjualan alat kesehatan berkontribusi atas 18% dari total penjualan kami, sementara produk OTC memiliki kontribusi sebesar 12% dari total penjualan," papar Muhazni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini