KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten distributor produk farmasi, PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) optimistis bisnis farmasi akan terus bertumbuh ke depan. SDPC menargetkan, pertumbuhan pendapatan di tahun 2023 sebesar 6%-7% dengan laba bersih lebih besar dibandingkan tahun yang lalu. Sedangkan untuk tahun 2024, Millennium menyasar target pertumbuhan pendapatan sekitar 15% di atas pendapatan tahun 2023. Direktur Utama Millenium Pharmacon International Ahmad Bin Abu Bakar melihat, hasrat hakiki setiap manusia untuk selalu sehat serta kesadaran untuk menjaga kesehatan membuat prospek bisnis farmasi akan terus berkembang pesat baik di Indonesia maupun secara global.
Khusus mengenai perkembangan bisnis industri farmasi di Indonesia tahun-tahun ke depan menurut pandangan SDPC juga akan semakin bergeliat maju secara signifikan. Hal ini didorong oleh berbagai faktor di antaranya lewat program pemerintah yang
dicanangkan untuk pembangunan kesehatan yang semakin gencar.
Baca Juga: Hingga Akhir Tahun, Millennium Pharmacon (SDPC) Harapkan Penjualan Naik 6%-7% Salah satunya melalui Kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di bidang farmasi
yang merupakan upaya merangsang pelaku industri farmasi untuk membangun industri bahan baku obat (Active Pharmaceuticals Ingredients) di dalam negeri. "Hal ini diharapkan mampu mendukung kemandirian sektor industri farmasi serta memacu perkembangan bisnis farmasi di Indonesia," tegas Ahmad kepada Kontan, Senin (4/12). Sebagai gambaran, penjualan SDPC per kuartal III-2023 tercatat sebesar Rp 2,44 triliun atau tumbuh 2,09%
year on year (YoY) dibandingkan penjualan perusahaan per kuartal III-2022 sebesar Rp 2,39 triliun. Sebagian besar penjualan SDPC pada sembilan bulan pertama 2023 ditujukan untuk segmen obat resep yakni Rp 1,69 triliun. Setelah itu, SDPC membukukan penjualan alat kesehatan senilai Rp 608 miliar dan obat non resep senilai Rp 140,48 miliar. Guna mencapai target kinerja itu, perseroan akan perluas jaringan distribusi. Dalam waktu dekat, perusahaan ini akan membuka cabang baru di Purwakarta dan Mataram untuk memaksimalkan potensi penjualan di wilayah-wilayah baru. Hal ini diharapkan bisa mendorong tercapainya target kinerja di 2024.
Ekspansi ini turut didorong dari ketersediaan dana belanja modal yang dialokasikan. Per kuartal III-2023, SDPC sudah melakukan pembelanjaan capex
sebesar Rp 13,1 miliar dan angka tersebut merupakan 50% dari total yang dianggarkan. "Sedangkan penggunaannya untuk renovasi beberapa kantor cabang, peremajaan kendaraan serta pembukaan kantor cabang baru," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari