Millennium Pharmacon memperkuat jalinan bisnis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Millennium Pharmacon International Tbk ingin memperbesar peruntungan dalam tender katalog elektronik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS). Mereka yakin bisa mewujudkan cita-cita itu melalui PT Errita Pharma.

Saat ini, Millennium Pharmacon (SDPC) masih dalam tahap menuntaskan rangkaian proses penerbitan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dulu (HMETD) dengan target dana Rp 60,06 miliar. Sebanyak 93,91% atau sekitar Rp 54 miliar dana rights issue untuk tersebut sedianya untuk membeli 15% saham Errita Pharma.

Lantas, 6,09% sisa rights issue atau sekitar Rp 3,5 miliar untuk modal kerja. Millennium Pharmacon akan membeli dan membayar produk dari prinsipal. Meski menghabiskan dana yang lumayan, Millennium Pharmacon yakin aksi korporasinya tak akan sia-sia.

"Potensi bisnisnya pasti, karena dia punya sisi cost structure yang cocok dengan implementasi BPJS, tidak terlalu mahal dan terjangkau," terang Mohamad Muhazni bin Mukhtar, Direktur Utama PT Millennium Pharmacon International Tbk kepada KONTAN, Kamis (23/11).

Tahun lalu, Millennium Pharmacon mengaku memiliki enam produk yang berpartisipasi dalam e-catalog BPJS. Patut dicatat, pada saat itu mereka belum mendekap saham Errita Pharma.

Informasi saja, hubungan antara Millennium Pharmacon dengan Errita Pharma adalah sister company. Keduanya berada di bawah kendali yang sama, yaitu Pharmaniaga International Corporation Sdn. Bhd., Malaysia. Sementara pengendali terakhir adalah Boustead Holdings Bhd., Malaysia.

Hubungan bisnis antara Millennium Pharmacon dengan Errita Pharma juga sudah terjalin jauh sebelum rencana akuisisi mencuat pada September 2017 lalu. Sejak 2014, Millennium Pharmacon telah memasarkan 10% dari total produksi obat Errita Pharma.

Menurut laporan keuangan yang berakhir 30 September 2017, misalnya, Millennium Pharmacon tercatat melakukan pembelian persediaan dari Errita Pharma sebesar Rp 35,38 miliar. Nilai pembelian itu naik 15,47% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Errita Pharma merupakan produsen obat yang berdomisili di Desa Bojong Salam, Kecamatan Rancaekek, Bandung. Situs resmi perusahaan itu menyebutkan, pabrik berdiri di atas lahan sekitar 2 hektare (ha). Jalinan eksklusif Pasca resmi mendekap 15% saham Errita Pharma nanti, Millennium Pharmacon ingin hubungan bisnis meningkat. Mereka ingin menjadi distributor privat atau distributor eksklusif bagi Errita Pharma.

"Millennium Pharmacon bukan sekedar distributor tapi bisa mempunyai strategy direction bersama manufacturer untuk berpartisipasi lebih intens dalam dunia farmasi," kata Mohamad Muhazni.

Dengan begitu, Millennium Pharmacon berharap pendapatan dari distribusi obat Errita Pharma bisa meningkat. Targetnya adalah mengerek pendapatan dari Errita Pharma hingga lima kali lipat. Menurut catatan perusahaan yang tercatat dengan kode saham SDPC di Bursa Efek Indonesia itu, layanan jasa ke Errita Pharma hanya berkontribusi kurang 1% terhadap total pendapatan jasa.

Asal tahu, selain memacu lini bisnis distribusi obat, Millennium Pharmacon juga mulai menjajal bisnis apotek. Tak sendiri, mereka bekerjasama dengan AEON Mall. Kini, dua apotek bernama Millennium Farma hadir di AEON BSD dan AEON Jakarta Garden City.

Hingga akhir tahun 2017 nanti, Millennium Pharmacon memprediksi bisa membukukan penjualan neto Rp 2,1 triliun. Sepanjang tahun 2016 lalu, realisasi pendapatan perusahaan tersebut mencapai Rp 1,97 triliun. Sementara dari Januari–September, Millennium Pharmacon mencetak penjualan neto Rp 1,16 triliun. Obat resep mendominasi hingga Rp 1,11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie