Millennium Pharmacon (SDPC) Yakin Bisa Tingkatkan Kinerja Keuangan Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten distributor produk farmasi dan alat kesehatan, PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) meyakini bisnis yang digelutinya masih memiliki ruang untuk tumbuh meski pandemi Covid-19 berakhir.

Asal tahu saja, kinerja keuangan SDPC kurang mentereng pada kuartal I-2023. Penjualan SDPC berkurang 7,36% year on year (YoY) menjadi Rp 753,59 miliar. Laba bersih SDPC juga menyusut 47,39% YoY menjadi Rp 5,84 miliar.

Direktur Utama Millennium Pharmacon International Ahmad Bin Abu Bakar mengatakan, ada sejumlah penyebab penurunan kinerja keuangan SDPC pada tiga bulan pertama tahun ini. Salah satunya adalah menyusutnya permintaan pasar terhadap produk farmasi. Hal tersebut sejalan dengan normalisasi konsumsi produk farmasi oleh masyarakat seperti era sebelum pandemi.


Selain itu, isu merebaknya kasus gagal ginjal untuk anak-anak juga sempat membuat para produsen obat sirup menghentikan penjualannya. Kondisi demikian juga berdampak pada permintaan distribusi obat-obatan tersebut.

Baca Juga: FKS Food Sejahtera (AISA) Catatkan Perbaikan Kinerja pada Kuartal I-2023

“Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap obat sirup untuk anak menurun akibat kejadian kasus gagal ginjal,” ujar dia, Jumat (21/5).

Kendati demikian, Manajemen SDPC tetap optimistis bisa segera memperbaiki kinerja keuangannya pada kuartal-kuartal mendatang. Sebab, permintaan terhadap produk farmasi pada dasarnya akan selalu ada.

Biasanya, sebelum pandemi, permintaan produk farmasi akan mengalami peningkatan signifikan ketika memasuki semester kedua di tiap tahun. Nah, SDPC percaya pola demikian akan kembali terulang pada tahun ini.

SDPC mengincar pertumbuhan laba bersih dua kali lipat pada 2023. Namun, perusahaan tersebut tidak menyebut target pertumbuhan penjualan tahun ini.

Guna memastikan kinerjanya tumbuh sesuai harapan, SDPC terus memperkuat jaringan distribusi. Yang terbaru, pada 15 Mei 2023 SDPC menandatangani perjanjian kerja sama distribusi dengan PT Dion Farma Abadi. 

“Kerja sama ini untuk memperluas jaringan distribusi kami ke toko-toko kosmetik,” imbuh Ahmad.

Baca Juga: Ini Agenda Bisnis Metropolitan Land (MTLA) Sepanjang Tahun 2023

Selain dengan PT Dion Farma Abadi, SDPC juga membuka peluang kerja sama distribusi dengan perusahaan lainnya sekaligus menjajaki potensi penambahan prinsipal baru pada tahun ini.

Sekadar pengingat, saat ini SDPC memiliki 33 prinsipal yang memasok produk-produk farmasi dan alat-alat kesehatan untuk didistribusikan. Contohnya adalah Lapi Laboratories Indonesia, Global Dispomedika, dan Guardian Laboratories.

“Kami juga sedang dalam proses pembukaan cabang-cabang baru di Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi