JAKARTA. Bisnis makanan dan minuman di Indonesia masih menggiurkan. Dalam setahun terakhir, minat investor lokal dan asing untuk berinvestasi pabrik makanan dan minuman terus meningkat. Ini terlihat dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sepanjang 2014 lalu investasi makanan dan minuman mencapai Rp 53,4 triliun. Sementara, sejak November 2014 -Maret 2015 investasi dari Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat yang berjanji masuk di sektor ini mencapai US$ 1,6 miliar. Dari jumlah itu, yang mengajukan izin investasi US$ 151 juta. Dalam catatan KONTAN, akhir Maret lalu, PT Garuda Food menyatakan menganggarkan dana investasi Rp 550 miliar untuk membangun pabrik baru, menambah mesin produksi, dan perluasan distribusi.
Minat investasi makanan dan minuman naik
JAKARTA. Bisnis makanan dan minuman di Indonesia masih menggiurkan. Dalam setahun terakhir, minat investor lokal dan asing untuk berinvestasi pabrik makanan dan minuman terus meningkat. Ini terlihat dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sepanjang 2014 lalu investasi makanan dan minuman mencapai Rp 53,4 triliun. Sementara, sejak November 2014 -Maret 2015 investasi dari Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat yang berjanji masuk di sektor ini mencapai US$ 1,6 miliar. Dari jumlah itu, yang mengajukan izin investasi US$ 151 juta. Dalam catatan KONTAN, akhir Maret lalu, PT Garuda Food menyatakan menganggarkan dana investasi Rp 550 miliar untuk membangun pabrik baru, menambah mesin produksi, dan perluasan distribusi.