KONTAN.CO.ID -Topik keberkelanjutan dan inklusivitas saat ini menjadi topik yang hangat dibicarakan dan merupakan salah satu tujuan dari pertemuan Presidensi G20 Indonesia. Topik keberkelanjutan ini bukan hanya merupakan fokus para pemimpin dunia, melainkan juga menjadi perhatian masyarakat, khususnya generasi muda yang sangat memperhatikan masa depan yang berkelanjutan, di antaranya mengenai pelestarian lingkungan dan isu sosial lainnya. Kepedulian ini terlihat bukan hanya dari nilai-nilai kehidupan, tetapi juga dalam hal berinvestasi. Di sisi investasi, istilah investasi berkelanjutan ini dikenal dengan sustainable investment dan telah dimulai di negara berkembang, khususnya di Eropa dan telah menarik minat banyak investor baik institusi maupun individual. Nilai aset dana kelolaan yang mengusung tema berkelanjutan di Asia (tidak termasuk Jepang) tercatat melonjak dua kali lipat dari tahun sebelumnya[1] menjadi USD 71 Miliar di Triwulan 1 2022. Meskipun angka ini masih cukup jauh bila dibandingkan dengan Eropa yang telah mencapai USD 2,2 Triliun di periode yang sama. Tercatat generasi millennial didunia lebih tertarik pada investasi yang berkelanjutan atau memiliki dampak positif pada sosial dan lingkungan[2]. Salah satu alasan yang menarik para investor khususnya generasi muda terhadap investasi yang berkelanjutan adalah harapan agar perusahaan dan kegiatan bisnis dapat mengelola sumber daya alam secara ramah lingkungan serta memperhatikan kesejahteraan sumber daya manusia. Sehingga diharapkan di masa depan generasi ini dapat tetap menikmati sumber daya alam yang ada dengan kualitas yang sama dan bahkan lebih baik.
Minat Investasi Tumbuh, BNP Paribas Asset Management Jelaskan Manfaat bagi Anak Muda
KONTAN.CO.ID -Topik keberkelanjutan dan inklusivitas saat ini menjadi topik yang hangat dibicarakan dan merupakan salah satu tujuan dari pertemuan Presidensi G20 Indonesia. Topik keberkelanjutan ini bukan hanya merupakan fokus para pemimpin dunia, melainkan juga menjadi perhatian masyarakat, khususnya generasi muda yang sangat memperhatikan masa depan yang berkelanjutan, di antaranya mengenai pelestarian lingkungan dan isu sosial lainnya. Kepedulian ini terlihat bukan hanya dari nilai-nilai kehidupan, tetapi juga dalam hal berinvestasi. Di sisi investasi, istilah investasi berkelanjutan ini dikenal dengan sustainable investment dan telah dimulai di negara berkembang, khususnya di Eropa dan telah menarik minat banyak investor baik institusi maupun individual. Nilai aset dana kelolaan yang mengusung tema berkelanjutan di Asia (tidak termasuk Jepang) tercatat melonjak dua kali lipat dari tahun sebelumnya[1] menjadi USD 71 Miliar di Triwulan 1 2022. Meskipun angka ini masih cukup jauh bila dibandingkan dengan Eropa yang telah mencapai USD 2,2 Triliun di periode yang sama. Tercatat generasi millennial didunia lebih tertarik pada investasi yang berkelanjutan atau memiliki dampak positif pada sosial dan lingkungan[2]. Salah satu alasan yang menarik para investor khususnya generasi muda terhadap investasi yang berkelanjutan adalah harapan agar perusahaan dan kegiatan bisnis dapat mengelola sumber daya alam secara ramah lingkungan serta memperhatikan kesejahteraan sumber daya manusia. Sehingga diharapkan di masa depan generasi ini dapat tetap menikmati sumber daya alam yang ada dengan kualitas yang sama dan bahkan lebih baik.