Minat Investor Asing untuk Mengakuisisi Bank di Indonesia Makin Bertambah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor asing untuk menjajal potensi bisnis di Indonesia semakin meningkat. Sejumlah investor baru sudah masuk mencaplok bank-bank kecil di Tanah Air sepanjang tahun ini, namun sebagian besarnya masih dari sektor teknologi. 

Perusahaan keuangan besar belakangan juga telah menunjukkan minatnya besar memperkuat pijakan kakinya pada sektor perbankan di Indonesia. 

Terbaru datang Bank Oversea-Chinese Banking Corp Ltd (OCBC). Bank asal Singapura ini tengah menjajaki potensi akuisisi bank di Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya. OCBC Group saat ini telah hadir di Indonesia lewat PT Bank OCBC NISP Tbk dengan kepemilikan saham 85%. 


CEO OCBC Bank Helen Wong mengatakan pihaknya melihat Indonesia menawarkan banyak potensi. 

Baca Juga: BTPN Syairah Tunjuk Ongki Wanadjati Jadi Komisaris

"Apakah kami akan melakukan ekspansi anorganik? Iya, kami akan melakukannya," ujarnya pada Reuters dikutip, Kamis (13/10).

Menurutnya, OCBC memiliki memiliki modal yang kuat saat ini untuk memasuki fase pertumbuhan yang lebih cepat.  Modal bank ini semakin meningkat tahun ini didorong oleh kenaikan laba bersih pada semester I sebesar 7% menjadi S$ 2,84 miliar atau setara US$ 1,98 miliar. 

Selain punya modal kuat, Wong mengatakan, posisi OCBC menarik dalam melakukan akuisisi karena memiliki rekam jejak yang kuat baik sisi digital banking maupun bisnis tradisional banking. 

"Beberapa bank berpikir bahwa kami memiliki kemampuan untuk membeli. Kami cukup kuat untuk mengakuisisi seluruh bisnis di mana itu cocok untuk kami. Kami senang membeli portofolio yang bukan hanya setara tetapi kehadirannya melengkapi bisnis kami," kata Wong.  

OCBC NISP telah tumbuh menjadi salah satu dari 10 bank terbesar di Tanah Air, namun baru menyumbang kontribusi 7% terhadap CBC Group. Singapura masih menjadi penyumbang hampir setengah dari laba operasional OCBC. Kontributor terbesar berikutnya berasal dari  China dan Malaysia.

Sebelumnya, dua investor asang Jepang juga punya minat yang kuat untuk mencaplok saham pengendali Bank Panin (PNBN) yakni Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG) dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG).

Keduanya sudah masuk ke bisnis perbankan di Indonesia saat ini. SMFG merupakan pengendali Bank BTPN, sedangna MUFG merupakan pemegang saham utama Bank Danamon.  Namun, nama MUFG yang paling berhembus kencang bakal jadi investor baru Bank Panin.

Sumber KONTAN mengatakan, MUFG kini sedang melakukan due diligence atau uji pelayanan terhadap Bank Panin.

"Proses due diligence kabarnya sedang berlangsung," bisiknya, Kamis (13/10).

Baca Juga: BRI Targetkan Porsi Kredit UMKM Capai 85% pada 2024

Kabar ini semakin menguat mengingat harga saham Bank Panin konsisten bergerak naik sejak awal tahun. 

Sebelumnya, juga beredar kabar bahwa  Mu'min Ali Gunawan, pengendali Bank Panin saat ini, sudah pamit kepada karyawan perseroan. Namun, Herwidayatmo Direktur Utama Bank Panin membantah kabar itu. "Itu tidak benar," ujarnya, Senin (29/9). Ia menambahkan, belum ada transaksi yang dilakukan pemegang saham perseroan sejauh ini. 

Adapun sepanjang tahun ini sudah ada beberapa investor asing yang sudah masuk ke perbankan Indonesia. Ada WeLab yang masuk ke Bank Jasa Jakarta, lalu Singtel dan Grab membeli saham Bank Fama Internasional, dan Kasikornbank Group sedang berproses untuk menjadi pengendali Bank Maspion. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi