Minat Investor Pada Lelang SUN Masih Tebal Menjelang Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor mulai optimistis di tengah berkurangnya sikap hawkish dari Federal Reserve dan ancaman inflasi tinggi di Amerika Serikat (AS).

Salah satu indikasinya adalah peningkatan penawaran masuk pada lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini yang mencapai Rp 30,31 triliun. Pada lelang SUN dua pekan lalu, penawaran yang masuk hanya Rp 22,98 triliun.

"Investor optimistis kondisi pasar akan membaik seiring dengan ekspektasi berkurangnya sikap hawkish The Fed pasca penurunan tingkat inflasi di AS, dan kenaikan BI7DRR rate yang telah diantisipasi pasar," kata Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan dalam siaran pers, Selasa (22/11). 


Dari pasar domestik, rilis data ekonomi Indonesia menunjukkan kenaikan surplus neraca perdagangan di bulan Oktober menjadi US$ 5,67 miliar dari US$ 4,99 miliar di bulan September. 

Baca Juga: Seri Tenor Menengah Menjadi Incaran Investor di Lelang SUN Hari Ini

Deni mengatakan seiring dengan kenaikan kepemilikan SBN oleh investor nonresiden (asing) di pasar sekunder, pada lelang hari ini investor nonresiden masih melanjutkan inflow yang naik signifikan sebesar 76,9% menjadi Rp 6,40 triliun dari Rp 3,62 triliun pada lelang sebelumnya. 

Jumlah penawaran yang masuk dari investor nonresiden mayoritas pada seri SUN tenor 11 tahun dan 21 tahun yaitu Rp 4,21 triliun atau 65,79% dari total penawaran masuk investor asing dan dimenangkan sebesar Rp 2,55 triliun atau 16,8% total penawaran yang diberikan. 

Deni mengatakan seri SUN tenor 6 dan 11 tahun mendominasi permintaan investor pada lelang hari ini, dengan jumlah penawaran yang masuk dan penawaran yang diberikan masing-masing sebesar 62,91% dari total penawaran yang masuk dan 58,22% dari total penawaran yang diberikan. 

Baca Juga: Pemerintah Menyerap Dana Rp 15,20 Triliun Pada Lelang SUN Selasa (22/11)

Selain itu, penawaran yang masuk terbesar pada tenor 11 tahun yaitu Rp 10,25 triliun atau 33,82% dari total penawaran yang masuk dan dimenangkan sebesar Rp 4,05 triliun atau 26,64% dari total penawaran yang diberikan. 

Menurut Deni biaya dana untuk Pemerintah turun dibanding lelang sebelumnya, tercermin pada weighted average yield (WAY) Obligasi Negara yang dimenangkan turun sebesar 15-39 bps dibandingkan lelang sebelumnya. 

"Penurunan terbesar pada SUN tenor 11 tahun sebesar 39 bps," ujar dia. 

Deni mengatakan dengan mempertimbangkan outlook turunnya kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2022 melalui penerbitan SBN dan dinamika kondisi pasar keuangan terkini, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 15,2 triliun. 

Berdasarkan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2022, yang merupakan lelang SBN terakhir tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati